Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Universitas Negeri Jember (UNEJ ) Gandeng Forkopimda Atasi Persoalan Banjir Di Jember.

Posted on Februari 7, 2021Februari 7, 2021 by

JEMBER –PN, Hujan deras yang bisa dikatakan tiap hari turun di Kabupaten Jember, mengakibatkan air sungai di DAS Bedadung dan DAS Mayang meluap mengakibatkan sejumlah wilayah teredam banjir yang cukup besar hingga masuk ke pemukiman warga.

Menyikapi masalah tersebut Universitas Jember menggandeng beberapa pihak untuk berperan aktif menyelesaikan persoalan tersebut, diantaranya adalah menggandeng FORKOPIMDA yang diwujudkan dengan penanaman Pohon atau Reboisasi di Lahan Taman Nasional Meru Betiri yang terletak di Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember (6/2/2021).

Acara ini dihadiri Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., Rektor Universitas Jember, Maman Surahman, S.Hut., M.Si. Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri, AKBP Arif Rahman Arifin SIK., MH. Kapolre Jember, Letkol Inf Laode M Nurdin Komandan Kodim 0824 Jember serta para perangkat desa di wilayah Wonoasri.

Tidak hanya itu, Universitas Jember juga menurunkan tenaga ahlinya untuk membantu memulihkan ekosistem yang saat ini berada di lahan Taman Nasional Merubetiri. Rektor Universitas Jember, Dr.Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM menyampaikan sudah sejak lama Universitas Jember bekerjasama dengan Taman Nasional Meru Betiri. Kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk mitigasi lingkungan dan perbaikan ekonomi masyarakat seperti pembuatan batik khas Merubetiri, budidaya angkrang dan pembuatan pakan ternak. “Kami ingin desa yang ada di area taman nasional diberdayakan, dalam artian mencari alernatif atau mencarikan mata pencarian masyarakat desa sekitar merubetiri agar tidak mengganggu kawasan hutan taman nasional,” ungkapnya.

“Kami yang merupakan bagian dari Kabupaten Jember, mempunyai personal atau dosen yang relevan dengan pemulihan ekosistem taman nasional merubetiri, kita akan bergerak baik dalam bentuk pengabdian, bahkan kedepan kami berkeinginan lahan Meru Betiri bisa disiapkan sebagai laboratorium alam,” katanya. Iwan taruna berharap apa yang dilakukan sekarang dapat dilakukan secara berkesinambungan.

Dalam kesempatan yang sama Maman Surahman, S.Hut., M.Si. Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri mengatakan, dirinya sengaja melakukan reboisasi ini dengan tujuan ekologi disatu sisi dan ekonomi di sisi lain tujuan akhir untuk melestarikan hutan sebagai penyangga.

Menanggapi persoalan banjir yang terjadi di lereng Meru Beriti dirinya membenarkan bahwa hutan sebagai penyangga atau penahan air saat musim hujan sekarang tidak terjadi run off untuk menekan banjir. “Dibeberapa tempat terutama di tiga desa yaitu Wonoasri, Curah Nongko dan Andungrejo ini merupakan wilayah yang penutupan lahannya mulai berkurang sehingga kami berupaya memulihkan ekosistem,” ungkapnya. Maman Surahman, S.Hut., M.Si menambahkan sejak tahun 2017 lalu telah diupayakan bagaimana hutan tetap sebagai penyangga penahan air dan hal itu sudah dimulai.

Dr. Luh Putu Suciati, S.P., M.P. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember yang turun dalam acara Reboisasi lahan Taman Nasional Meru Betiri mengatakan bahwa tutupan lahan yang ada di Taman Nasional Meru Betiri sudah berkurang, secara umum dirinya mengungkapkan bahwa desa Wonoasri, Curah Nongko dan Andungrejo ini termasuk DAS Mayang “ DAS Mayang itu merupakan wilayahnya Meru Betiri, dari sekian banyak lahan Taman Nasional, luas lahan kritisnya sekitar 2700Ha dan yang sering terjadi adalah pembalakan liar oleh pihak-pihak luar sehingga itulah yang mengakibatkan terjadinya banjir,” ulasnya.

Lanjut Luh Putu Suciati mengatakan, sebanarnya di tiga desa penyangga tersebut sudah dibuatkan tanggul oleh pemerintah. Selain itu masyarakat di tiga desa penyangga tersebut telah membuat desa Tangguh Bencana yang masyarakatnya telah siap dengan bencana dan banjir. “Karena curah hujan yang tinggi, mengakibatkan tutupan lahan di atas tidak bisa mengimbangi curah hujan yang cukup tinggi, jadi memang Wonoasri tiap tahun selalu banjir,” ungkapnya, Ia mejelaskan secara tipologi wilayah Wonoasri seperti mangkok, jika curah hujan tinggi akan menggenang di Wonoasri.

Hal yang mestinya dilakukan adalah memperbaiki drainase, yaitu drainase yang mengalir ke muara, jadi di Bandealit itu merupakan hilirnya dan wonoasri terletak dibagian tengah. “Hulunya ada digunung meru sana, Gunung meru sudah mulai gundul, masyarakat banyak yang menebang pohon mereka banyak menanam tanaman pangan seperti padi dan jagung, itukan kurang kuat akarnya,” katanya.

Laporan : Mujianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme