SELAMAT DATANG DI SITUS KAMI, BILA  TERDAPAT KEKELIRUAN DAN KESALAHAN SEGALA BENTUK TULISAN BERITA YANG SUDAH DITERBITKAN MENJADI TANGUNG JAWAB PENULIS SEPENUHNYA

Kelangkaan Elpiji, Gubernur Kalbar Perintahkan Bupati Untuk Mencabut Izin Distributor Yang Terbukti Melakukan Pelanggaran

PONTIANAK – PN, Beberapa hari ini sejumlah tempat penyedia elpiji di Kalbar terlihat ramai, sejumlah masyarakat harus antri panjang dan cukup lama untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram.

Melihat kejadian hal tersebut, Ir H Sutarmidji SH Gubernur Kalimantan Barat meminta kepada Pertamina untuk menjelaskan akar permasalah kelangkaan elpiji subsidi tersebut.

Kelangkaan elpiji 3 kilogram terjadi kelangkaan di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat, antrian panjang terlihat di Pontianak, Kubu Raya, Mempawah dan sejumlah wilayah lainya di Kalbar

Menurut Pak Midji, tidak seperti biasanya Pertamina tidak terbuka terkait permasalahan ini. Setiap ada masalah kelangkaan, Pertamina selalu mengklaim terkait stok gas Elpiji cukup bahkan stoknya lebih. Tapi dilapangan , masyakarat tetap antre panjang.

“Pertamina harusnya menjelaskan, apa yang sebenarnya terjadi, saat ini orang-orang antre padahal masih pandemi COVID-19,” ungkapnya Bang Midji, Jum’at (24/07/2020) sore.

Pihaknya meyakini, apabila Pertamina konsisten dalam menjalankan kebijakan atas dasar-dasar yang telah di atur, maka kelangkaan gas elpiji tidak akan terjadi.

Nah, jikapun kemudian ada kelangkaan Gas Elpiji, menurut Bang Midji hal tersebut harusnya Pertamina sudah bisa mempertahankan langsung kepada pihak distributor, agen dan pengecer

Lanjut Midji, bahwa data di Pertamina sudah maka tidak menutup kemungkinan adanya permainan oknom sehingga menyebabkan kelangkaan di masyarakat.

“Karena pasti data sudah ada, tapi kenapa bisa seperti ini (terjadi kelangkaan) pasti ada yang dipermainkan,” ungkapnya.

Karena itulah, pihaknya mengharapkan kepada semua Wali Kota, Bupati untuk mencabut izin distributor yang terbukti melakukan pelanggaran atau bermain dan memanfaatkan kelangkaan gas elpiji.

“Kita jangan pelihara pengusaha yang nakal kayak gitu, kasihan masyakarat.” Tutup bang Midji.

Laporan : Ferry Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *