Bengkulu, PN – Memperingati Hari Pelanggan Nasional, PT PLN (Persero) UP3 Bengkulu mengajak pelanggan cilik untuk belajar tentang listrik dengan cara yang menyenangkan (28/8). Melalui sosialisasi keselamatan listrik di TK Islam Al Azhar Bengkulu, PLN ingin menanamkan kesadaran bahwa memahami kelistrikan bukan hanya tanggung jawab orang dewasa, tetapi juga penting dikenalkan sejak usia dini.
Kegiatan edukatif ini dipandu oleh Tim Leader K3L PLN UP3 Bengkulu, Amdaniel Hermanto Marbun, yang menyajikan materi seputar bahaya dan manfaat listrik dengan metode ramah anak. Murid-murid dikenalkan pada sumber-sumber listrik di sekitar rumah dan sekolah, cara menghindari risiko kelistrikan, serta langkah sederhana menjaga keselamatan dalam keseharian.
Manajer PLN UP3 Bengkulu, Teguh Aang Harmadi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen PLN dalam menumbuhkan budaya keselamatan sekaligus memperkenalkan teknologi energi bersih kepada generasi penerus bangsa.
“Keselamatan kelistrikan adalah hal yang tidak bisa ditawar. Dengan mengenalkan sejak dini, kami berharap anak-anak tumbuh lebih waspada dan memahami bahwa listrik meskipun bermanfaat, juga dapat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar. Di sisi lain, kami ingin membiasakan mereka dengan konsep energi bersih seperti mobil listrik agar sejak kecil peduli pada lingkungan,” jelas Teguh.
Apresiasi juga datang dari guru TK Islam Al Azhar, Miji Kartika, yang menyebut edukasi ini sangat bermanfaat bagi anak-anak.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN yang hadir langsung memberikan edukasi. Anak-anak tidak hanya belajar tentang bahaya listrik, tetapi juga mendapatkan pengalaman baru melihat teknologi ramah lingkungan seperti mobil listrik. Ini pembelajaran berharga bagi mereka,” ujarnya.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menambahkan bahwa momentum Hari Pelanggan Nasional menjadi sarana untuk menunjukkan kepedulian PLN tidak hanya kepada pelanggan dewasa, tetapi juga kepada pelanggan cilik.
“Hari Pelanggan Nasional bukan hanya tentang memberikan layanan terbaik, tetapi juga memastikan seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak, mendapatkan pengetahuan yang benar tentang listrik. Dengan begitu, mereka tumbuh menjadi generasi yang aman dalam menggunakan listrik sekaligus peduli pada energi bersih untuk masa depan,” kata Adhi.
Kegiatan berlangsung dalam suasana ceria melalui simulasi keselamatan sederhana, sesi tanya jawab, hingga kuis interaktif yang membuat anak-anak semakin bersemangat.
Melalui program edukasi ini, PLN berharap dapat terus membangun budaya keselamatan listrik dan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya transisi energi sejak usia dini. PLN percaya, pelanggan cilik yang peduli keselamatan dan lingkungan akan menjadi kunci menuju masa depan energi Indonesia yang lebih aman, bersih, dan berkelanjutan. ( Rill )