Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Anggaran DBHCHT 2023 Di duga Jadi Bancakan Korupsi Pejabat Dinas Tanaman Pangan Jember

Posted on Mei 24, 2024Mei 24, 2024 by Red

Jember, PN – Penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam Pembangunan Pabrik Pupuk dan alih fungsi lahan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortukultura Kabupaten Jember yang didanai melalui anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dilaporkan advokat Moh. Husni Thamrin ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggelinding.

Bareskrim dikabarkan melimpahkan penanganan perkaranyanya kepada Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim). Kamis (16/5/2024) lalu, santer dikabarkan Polda Jatim telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembangunan pabrik pupuk yang dibiayai dari anggaran DBHCHT di kecamatan Ajung, Jember.

Dalam perkara itu, Thamrin juga mengadukan Bupati Jember Hendy Siswanto, Kepala Kantor Pertanahan Jember Akhyar Tarfi dan kepala dinas Tanaman Pangan Imam Sudarmaji atas dugaan secara bersama-sama melakukan tindak pidana Tata Ruang, Lingkungan, Perizinan, dan korupsi dalam pembangunan pabrik pupuk pada Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember ke Bareskrim Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (29/4/2024) lalu.

Seperti diberitakan, kabupaten Jember pada tahun 2023 mendapat kucuran DBHCHT sebesar Rp.105 miliar yang disalurkan melalui dinas Tanaman Pangan sebesar Rp.43 miliar. Dari anggaran puluhan miliar itu dialokasikan untuk pembangunan pabrik pupuk sebesar Rp. 21.758.879.900. Selebihnya dikucurkan untuk pengadaan sarana prasarana dan kantor Pabrik Pupuk Organik.

“Yang mencurigakan lagi, sebagian dipakai untuk pembelian mobil Grand Max 2 unit Rp 605.172.000, pembelian dump truk Rp 650.000.000, pembelian truk lagi Rp 515.689.700, beli Mobil Hiluk 2 unit Rp 1.154.400.000, termasuk beli Sound sistem untuk karaoke Rp.228.895.800”, tegas Thamrin.

Menurut Thamrin, Pembangunan pupuk itu diduga selain tanpa AMDAL dan studi kelayakan, proyek pabrik pupuk juga tidak berdasarkan pengkajian mendalam dalam bentuk perda masterplan atau perda rencana induk pertanian.

“Smestinya hal-hal yang berkaitan dengan perubahan arah kebijakan pembangunan pertanian didahului pengkajian mendalam yang melibatkan petani dan pelaku industri pertanian”, “membangun pabrik tanpa pijakan dasar hukum yang jelas berpotensi merugikan keuangan negara”, ujarnya.

Lebih jauh diterangkan, anggaran sebesar Rp.21,7 miliar itu lalu dipecah-pecah menjadi 10 item kegiatan. Hasil insvestigasi tim kami, kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Solar Cell) dikerjakan oleh PT. SP JA dengan nilai kontrak Rp.3.870.183.470 dilakukan dengan menggunakan praktek pinjam bendera dan tender pura-pura (Quasi Tender) lewat pengaturan dibawah pengendalian dan pengaruh langsung/tidak langsung yang dilakukan oleh Ketua UKPBJ saat itu.

Belanja bak penampung sebanyak 26 paket dengan total nilai anggaran Rp.1.395.000.000, diduga juga melanggar ketentuan tentang Belanja Hibah.

Selain itu, untuk pengadaan forklift Rp.200.000.000, “untuk membangun gedung pabrik pupuk sebesar Rp 8.130.359.600 dan pengadaan bahan baku pupuk organik dan bak pupuk sebesar Rp.2.045.000.000”, ujarnya.

Untuk pengadaan alsintan berupa cultivator Rp 1.325.000.000, traktor Rp 990.000.000, pompa air Rp.280.000.000, power sprayer Rp.180.000.000, mesin rajang Rp.90.000.000, kendaraan bermotor roda 3 Rp. 2.471.326.200, sarana produksi berupa insektisida Rp.288.000.000, pupuk KNO3 Rp.2.520.000.000, pupuk NPK Rp.9.769.296.000, pengering tembakau kasturi (curing tunel) RP.3.425.000.000, gudang pengering tembakau Rp.2.885.000.000, jaringan irigasi Rp.2.400.000.000, jalan usaha tani Rp.600.000.000, pengolahan pupuk organik Rp.417.500.000, sekolah lapang petani Rp.892.578.074, pendamping mutu Rp.162.000.000, pendampingan studi banding petugas dan EO Rp.734.967.500 dan pendampingan mamin rapat Rp.220.540.000, ”total anggaran Rp.43.180.724.874”, pungkasnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme