JEMBER,publiknusantara.com – Permudah Perkebunan Kahyangan adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Jember Sebuah Perusahaan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Jember (BUMD) yang bergerak di sektor Perkebunan dengan Komodity utama karet dan kopi serta cengkeh sebagai komodity penunjang.
Akan tetapi pada hari ini Rabu 18 September 2024 ratusan buruh PDP Kahyangan melakukan aksi demonstrasi di kantor PDP Kahyangan tepatnya di Jl. Gajah Mada No.245, Kaliwates Kidul, Kaliwates, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68131.
BACA JUGA : dispendukcapil-jember-permudah-lansia-penderita-stroke-untuk-perekaman-ktp-elektronik/
Mereka ratusan demonstran setelah melakukan orasi di depan kantor direksi PDP Kahyangan yang menuntut copot atau ganti direktur utama perusahaan tempat ia bekerja.
Selain itu para demonstran juga meminta kenaikan upah, karena menurut para buruh upah itu sangat minim sekali.
Sempat beberapa perwakilan buruh masuk ke kantor PDP Kahyangan untuk melakukan mediasi kurang lebih 10 menit namun tidak membuahkan hasil.
Kemudian para demonstran melanjutkan aksinya ke pendopo Wahya Wibawa graha dengan harapan akan wadul kepada bupati Jember Hendy Siswanto.
BACA JUGA : pemdes-darsono-gelar-pawai-budaya-hut-ri-79-camat-berpesan-begini/
Hermanto, koordinator aksi mengatakan tujuan aksi kali mendesak agar bupati segera melakukan pencopotan dan pergantian direksi Perumda Perkebunan Kahyangan Jember. Yang dinilai gagal dalam menjalankan tugas dan amanah untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.
“Direksi saat ini, tidak mampu mengatasi sejumlah permasalahan krusial yang menghambat realisasi kesejahteraan karyawan dan kemajuan perusahaan,”katanya.
Lanjut Hermanto tuntutan kami, Para buruh menerima upah tidak sesuai dengan upah minimun kabupaten (UMK) Jember, Penjualan Segone tidak prosedural, pelanggar hak normatif buruh seperti hak atas cuti, tunjangan dan jaminan sosial di abaikan oleh Managemen.
“Kesejahteraan buruh tidak meningkat direksi gagal menunjukkan komitmennya yakni meningkatkan kesejahteraan buruh , dimana banyak buruh masih berada dalam kondisi kerja yang sangat memperhatinkan,” tegasnya.
Sehingga kebijakan direksi seringkali tidak tepat sasaran, namun kami buruh tidak tinggal diam melihat ketidak adilan pada direksi saat ini sudah terbukti tidak mampu menjalankan tugas dengan baik.
“Oleh sebab itu kami mendesak bupati Jember agar segera melakukan pencopotan dan mengganti dengan orang – orang berkompeten yang memiliki komitmen untuk mensejahterakan buruh,” beber Hermanto.
Hingga berita ini ditulis, para demonstran tidak berhasil menemui bupati Jember (**)