Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Sebut Orang Misterius di Tambang Kapur Puger

Posted on September 24, 2022September 24, 2022 by Red

Jember,PN – Penggagas Angak Ho Connection, Rully Efendi, kembali mendobrak persoalan yang ada di Jember. Kini, mantan aktivis mahasiswa asal Unej, itu membongkar praktik dugaan “makelar” retribusi pertambangan.

Kepada sejumlah wartawan, pria yang tinggal di Tanggul itu menunjukkan bukti print out, tentang transfer uang seratus juta lebih, yang dikirim pengusaha tambang batu kapur ke dua orang yang identitasnya sementara dirahasiakan.

“Saya beri kepastian, dua orang yang menerima dana transferan retribusi itu, bukan PNS apalagi pejabat. Dia orang luar pemkab,” ungkapnya. 24/09/2022.

Namun kata Rully, mulai dari awal isu retribusi di Gunung Sadeng menggelinding, kedua orang itu cukup aktif di depan, bersama barisan pejabat Pemkab Jember.

“Klunya begitu. Samean pasti tahu, siapa orang yang saya maksud,” imbuhnya.

Rully, mengaku heran atas kapasitas kedua orang tersebut, sampai bisa di barisan depan layaknya orang penting dan berpengaruh. Padahal, jika mau ditelisik lebih dalam, patut dipertanyakan kapasitanya.

“Nah di situ muncul pertanyaan besar. Apa kapasitas kedua orang sipil itu?,” herannya.

Kemudian benar prediksinya. Rully menerima informasi, bahwa ada pengusaha yang sampai menyerahkan uang Rp 120 juta, ke mereka sebagai pembayaran retribusi yang terlambat dibayar pihak perusahaan.

“Saya ada bukti transferannya. Dibayar dua kali. Rp 70 juta dan Rp 50 juta,”terangnya.

Padahal , kata Rully . seharusnya, sesuai surat dari dinas terkait, pengusaha itu harus membayar retribusi Rp 179 jutaan.

“Nah, kenapa bayar ke dua orang itu bisa lebih murah?. Di sini saya menilai kejanggalan. Belum lagi saya bertanya. Apa iya uang disetor ke mereka, masuk kas daerah?,” kritiknya.

Sebelumnya, media ini menulis tentang protes pengusaha tambang kapur di Puger, yang menyebut ada perusahaan yang belum pernah ada di Puger, tiba-tiba ikut dalam undangan hearing yang digelar Bupati Jember. Sedangkan perusahaan yang sudah lama beroperasi, malah kelewat tidak diundang. (Ji).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme