Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Kehadiran GGD Di Kab. Nisel, BKD Anarota Ndruru Membuat Statement Yang Tidak Beralasan.

Posted on September 19, 2020September 19, 2020 by

Nias Selatan – PN, Beberapa awak media mendatangi kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Nias Selatan di Jalan Lagundri, KM. 5 untuk konfirmasi. Jumat, 18/09/2020.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Selatan melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Nisel Anarota Ndruru, kehadiran Guru Garis Depan (GGD) di Kabupaten Nias Selatan, tidak ada penerimaan PNS serta peserta didik di sekolah SD yang ada di Nisel terutama dipelosok menjadi bodoh.

Sementara Guru yang dikirim melalui program Guru Garis Depan (GGD) ini, siap mengajar dan ditempatkan dimanapun. Mereka adalah guru permanen dengan status PNS, bukan lagi sebagai guru kontrak sesaat mereka mengikuti program SM-3T, mereka diberi tunjangan fungsional dan asuransi untuk Guru Garis Depan, sementara pada kenyataan GGD di Nisel, kira kira ada 80% telah dipindahkan dikota.

“Anarota Ndruru sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Nias Selatan mengatakan kepada awak media, bahwa Guru Garis Depan (GGD) yang ditugaskan di Kab. Nisel bagus jika mereka pindah, saya pun ingin jika mereka pidah dari Kabupaten Nias Selatan, karena gara-gara mereka tidak ada penerimaan PNS untuk kita Nias Selatan, jadi lebih bagus mereka balik kedaerahnya karena kehadiran mereka tidak ada artinya,” Tutur Anarota Ndruru.

“Dilanjutkannya bahwa Kita tidak perlu sekali menginterfensi mereka, karena dengan kehadiran mereka “GGD” di Nisel, peserta didik menjadi bodoh, apa lagi anak anak kita tidak tau berbahasa, mereka kan mengajar dengan bahasa indonesia dan itu saya sudah berupaya di Kementrian bahwa mereka itu tidak ada artinya”, Ucapannya.

“Lebih lanjut Anarota mengatakan bahwa alasan selama ini tidak ada penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Wilayah Nias selatan akibat jumlah GGD dan GTTD berkisar 500 orang, Anarota Ndruru juga mengatakan, penerimaan PNS di Kabupaten Nias Selatan hanya di Tahun 2014 sebanyak 132 orang sampai sekarang”, Ucapannya.


Laporan : Eriusman Duha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme