SELAMAT DATANG DI SITUS KAMI, BILA  TERDAPAT KEKELIRUAN DAN KESALAHAN SEGALA BENTUK TULISAN BERITA YANG SUDAH DITERBITKAN MENJADI TANGUNG JAWAB PENULIS SEPENUHNYA

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ogan Komering Ulu Tanggapi Perihal Pariwisata OKU Yang Stagnan.

Baturaja – PN, Sebuah unggahan Vidio yang beredar tentang berita pariwisata kabupaten OKU stagnan yang diberitakan Sebuah Televisi menjadi perhatian di Natizen dimedia sosial facebook.

Dilansir dari inews palembang unggahan tersebut berisi tentang stagnan atau tidak berkembangnya pariwisata bukan hanya karena pandemi covid-19 dan keterbatasan dana melainkan tidak adannya rasa memiliki dari pihak-pihak terkait di bumi sebimbing sekundang, pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatra Selatan Aufar Ghazali.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ogan Komering Ulu Drs.Topan Indra Fauzi, MM, MPD. Mengucapkan terimakasih dan mengatakan bahwa hal tersebut dapat menjadi motivasi dan evaluasi bagi Dinas Pariwisata OKU agar lebih baik.

Terkait stagnannya pariwisata di OKU Topan Indra mengatakan, hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena kondisi pandemi covid-19 dan keterbatasan dana yang dimiliki membuat pariwisata sulit untuk berkembang. Selain itu juga Topan Indra mengatakan bahwa dirinya baru dilantik pada 3 Juli 2019 sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sehingga ia meminta kerjasama dari seluruh pihak untuk dapat memajukan pariwisata di kabupaten Ogan Komering Ulu.

Topan juga tidak memungkiri kondisi pandemi saat ini, membuat perkembangan pariwisata menjadi sulit selain itu juga keterbatasan dana yang menjadi kendala karena semua kegiatan yang dilakukan harus memiliki dana.
” Tambahnya

Ketika dikonfirmasi terkait pengembangan pariwisata di OKU Topan menjelaskan bahwa dinas pariwisata pada tahun 2019 telah berhasil mendirikan dan membangun fasilitas di beberapa objek wisata seperti pembangunan pusat informasi, pusat sovenir di goa putri, pembebasan lahan untuk jalan menuju goa harimau dan pembangunan gazebo, lahan parkir dan kolam pemancingan di objek wisata Rantau Kumpai. ” Ucapnya

Sedangkan untuk tahun 2020 ini dinas pariwisata mendapatkan dana alokasi khusus dari pusat untuk pembangunan objek wisata. Dari dana tersebut dinas pariwisata menyiapkan beberapa agenda kegiatan dan pembangunan objek wisata namun, terhenti akibat dana yang dimiliki ditarik dan dialihkan untuk mengatasi pandemi covid-19. Hal itulah yang mengakibatkan pariwisata OKU stagnan untuk saat ini “

” Walaupun demikian Topan mengatakan dinas pariwisata OKU tetap melakukan kegiatan promosi dan perawatan objek wisata agar tetap terjaga dan terawat dengan baik “

Selain itu, untuk membangun pariwisata yang baik tidak bisa dilakukan oleh dinas pariwisata saja melainkan harus ada kerja sama dari berbagai pihak untuk mengembangkan pariwisata tersebut. ” tutupnya.

Laporan : Mukhlasin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *