Wabup Jember Buka Kerjasama DPPPAKB Dengan BKKBN Jatim Sosialisasi Kespro

Jember,PN – Pemerintah daerah kabupaten Jember melalui DPPPAKB bekerja sama dengan BKKBN Jatim menggelar Kegiatan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Pondok Pesantren Assalafiyah At-Tauhidiyah Karangsono Kecamatan Bangsalsari Jember.

Acara tersebut di hadiri Wakil Bupati Jember MB Firjoun Barlaman , Kadis PPPAKB Suprihandoko, Koordinator Bidang KB-KR, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St, MM, beserta jajarannya,Camat Bangsalsari Drs Basukik,Para dewan guru SMP Bani Khozin, Satpol PP Bangsalsari, pengasuh Ponpes Assalafiyah At-Tauhidiyah Karangsono Kecamatan Bangsalsari Jember KH Fahrul Rozi dan santri putra putri sekitar 600 orang.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jember MB Firjoun Barlaman menjelaskan bahwa bonus demografi indonesia merupakan kondisi dimana jumlah usia produktif lebih tinggi, diharapkan mampu mewujudkan keluarga yang sehat, produktif, dan kualitas , tantangan remaja saat ini sudah sangat kompleks yaitu napza, seks bebas, dan penyakit HIV/AIDS.

“Remaja saat ini menentukan kualitas hidup di masa depan, oleh karena itu mari para santri/santriwati bersama sama mewujudkan remaja yang sehat fisik, mental, dan sosial untuk indonesia Emas ,”ajaknya. 16/12/2022.

MB Firjoun Barlaman atau lebih di kenal akrab Gus Firjoun mengatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan santri yang kebanyakan remaja.

“Agar remaja dapat memahami dan menjaga kesehatan reproduksinya,”terangnya.

Dijelaskan pula oleh Koordinator Bidang KB-KR, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St, MM, ia mengatakan bahwa Indonesia pada tahun 2024 sudah terbebas dari Stunting.

“Awal tahun 2021, Pemerintah Indonesia menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024,”ucapnya.

Pihaknya menargetkan penurunan stunting di Jawa Timur bisa mencapai 14 persen. Sehingga diharapkan Jawa Timur bisa menjadi daerah zero stunting.

“BKKBN Bersama DPPPAKB sebagai garda terkuat di tingkat Kabupaten/Kota harus mempunyai strategi kejar Penurunan Stunting hingga mencapai 14 persen dengan aksi zero stunting di Jawa Timur,”jelasnya.

Oleh sebab itu, BKKBN Jatim berkomitmen untuk menjalankan program Bangga Kencana. Program tersebut diharapkan menjadi program dalam percepatan penurunan stunting.

Sementara itu kepala DPPPAKB kabupaten Jember Suprihandoko mengatakan bahwa sosialiasi Kespro kepada masyarakat maupun pesantren sangat penting untuk dilakukan.

“Menjaga kesehatan reproduksi sangatlah penting terutama bagi remaja dimana terdapat indikasi pada remaja, baik di perkotaan maupun di pedesaan,
Terlebih meningkatnya perilaku seks pra nikah. Namun pertanyaan yang menarik adalah apakah mereka memahami resiko – resiko seksual yang menyertainya. Khususnya menyangkut kesehatan reproduksi dan kesehatan seksualnya,”ucapnya.

Oleh sebab itu guna menekan permasalahan kesehatan reproduksi pada remaja di Kabupaten Jember, Pemerintah daerah kabupaten Jember bekerjasama dengan BKKBN provinsi Jatim mengadakan sosialisasi Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja yang di laksanakan hari ini di Ponpes Assalafiyah At-Tauhidiyah Karangsono Kecamatan Bangsalsari Jember.

Supri nama sapaan menjelaskan bahwa keberadaan remaja sebagai harapan masa depan bangsa Indonesia, harus memiliki bekal yang cukup, baik dalam kualitas maupun kuantitas .

“Kita perlu upaya yang maksimal untuk mewujudkan generasi yang unggul dan berkualitas, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi ini,”ucapnya.

Lanjut Supri, kegiatan ini berfokus pada usia remaja, mengingat usia ini rentan sekali dengan hal-hal yang baru, baik yang positif maupun negatif , sebab ketidaktahuan dengan masalah pemberitaan bisa berujung pada kehamilan pra nikah, aborsi, seks bebas, dan ancaman narkotika,”tandasnya. ( Red).

Tinggalkan Balasan