TP-PKK Kabupaten Jember Gelar Rakor Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Tahun 2021 | publiknusantara.com

TP-PKK Kabupaten Jember Gelar Rakor Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Tahun 2021

Jember,PN – TP PKK Kabupaten Jember Gelar Rakor Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Tahun 2021.

Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jember menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan” Tahun 2021 di Aula Dinas Pendidikan Jember . Senin, 18 Oktober 2021.

Kegiatan tersebut dihadiri sekertaris Daerah Ir. Mirfano, Ketua TP PKK Dra. Hj. Kasih Fajarini, Wakil Ketua PKK Hj. Ervita Afdilah Sari, Kepala OPD terkait, TP PKK Kecamatan dan Desa, secara luring dan daring.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk perwujudan sinergitas dalam pelaksanaan program untuk mewujudkan Kabupaten Jember yang lebih baik, mengingat sepuluh (10) program pokok PKK yang menjadi acuan pelaksanaan kerja TP PKK.

Kabupaten Jember menduduki peringkat tertinggi jumlah kasus kematian ibu sebanyak 61 kasus dan bayi sebanyak 385 kasus di tahun 2020 serta stunting sebanyak 37,94%.

Kasih Fajarini ketua TP- PKK kabupaten Jember mengatakan melalui kesatuan gerak PKK Bangga Kencana kesehatan , saya mengajak untuk membenahi keseluruhan Program yang saat ini belum optimal.

Menurutnya, program ini tidak hanya sekedar lomba akan tetapi berisi pembinaan, “sebagaimana program PKK kedepan bisa lebih baik lagi,” Pungkasnya.

Selama ini program PKK berupaya untuk meningkatkan semangat Tim Penggerak PKK baik tingkat Kecamatan dan Desa dalam mendukung pemerintah dalam sektor kesehatan.

“PKK menjadi garda terdepan pembangunan keluarga berencana dan juga program kesehatan masyarakat ,”ungkap Ketua TP PKK Kabupaten Jember Dra.Hj.Kasih Fajarini saat sambutan,Senin (18/10/2021).

Ia menjelaskan dengan kondisi permasalahan Jember saat ini tertinggi kasus kematian ibu dan anak.

“Masih di angka 61 kasus sedangkan angka kematian bayi 324 Kasus stanting sebanyak 37,94 persen,”jelas Dra.Hj.Kasih Fajarini atau biasa di sapa Bu Rien.

Adapun faktor penyebab tertingginya hal itu , menurut Fajarini pertama kurangnya pengetahuan ibu dan keluarganya mengenai persiapan kehamilan yang meliputi pemberian makanan yang baik dan bergizi bagi bayi sejak dalam kandungan.

“Kedua juga adanya anggapan apabila mempunyai anak perempuan namun tidak segera menikah maka akan menimbulkan fitnah sehingga pernikahan dini. Ketiga kurangnya prilaku masyarakat dalam mendukung kesehatan,” imbuh Fajarini.

Lebih jauh Fajarini berharap melalui program bangga kencana-kesehatan dapat menyamakan persepsi , kesepahaman serta komitmen dari dinas terkait (Dinkes DP3AKB, DPMD)dan berkolaborasi dengan TP PKK Kabupaten Jember untuk saling bergandengan tangan mengatasi masalah tersebut , AKI ,AKB dan Stunting,”pungkasnya .

Laporan : Mujianto .

Tinggalkan Balasan