Terharu dan Bangga: Wakil Bupati TTS Ucapkan Terima Kasih Untuk Jokowi

Loading

TIMUR TENGAH SELATAN — PN, Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-75 Tahun 2020 mengehobohkan Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)
Perayaan yang digelar di Istana Merdeka Jakarta, Senin (17/8/2020) penuh makna di mana orang nomor 1 Indonesia Presiden Joko Widodo tampil dalam upacara itu dengan menggunakan busana adat TTS.

Wakil Bupati TTS, Army Konai ketika dihubungi wartawan melalui pesan WhatsApp (WA) mengucapkan terima kasih untuk Presiden Joko Widodo atas anugerah terindah bagi masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan.

“Hal ini merupakan anugerah bagi masyarakat TTS, yang mana dalam usia kemerdekaan yang ke 75 ini Kabupaten TTS mendapatkan kehormatan dan posisi yang terhormat pada podium atau mimbar istana negara melalui pakaian adat kami yang di gunakan oleh Presiden RI.”jelas Army.

Advertisments

banner

Lanjutnya, ini merupakan sejarah pertama dan hadiah terindah dalam masa pemerintahan TAHUN-KONAY dan juga kebanggaan yang luar biasa NTT khususnya masyarakat TTS.

“Terima kasih untuk Bapak Presiden RI yang begitu mempedulikan karya para leluhur TTS dan TTS adalah pabrik manual tenun ikat yang memiliki keragaman motif yang telah mampu bersaing menembus pasar dan mata dunia internasional .”ucap Army Konay

Wakil Bupati ini pun menambahkan bahwa ini merupakan sesuatu yang perlu dilestarikan dan dihargai sebagai buah tangan Karya pendahulu atau leluhur TTS dan juga merupakan motivasi bagi masyarakat dan juga generasi penerus TTS dalam mengisi kemerdekaan.

Kedepan masih ada juga tugas berat bagi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan tenun ikat terlebih untuk kaum muda sehingga mari kita mencintai karya para leluhur.”Harapnya
Konay pun mengharapkan kedepan untuk masyarakat TTS melihat hal ini sebagai salah satu sejarah karakter masyarakat TTS yang tertuang lewat tenun ikat dan jadikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Generasi muda pun, lanjutnya, jangan biarkan ragam terutama “Warna dan Corak” tenun ikat kita luntur mengabur dan terkubur ilang dari sejarah, maka hargailah buah karya pendahulu agar generasi masa depan tetap tau tentang arti sebuah perjuangan.

“Tenunan Amanatun yang digunakan itu merupakan sebuah sinyal Daerah Otonomi Baru (DOB) Amanatun.”Tutupnya

Laporan : Jhovan Faot

Advertisement

Girl in a jacket

Advertisement

Girl in a jacket

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *