Saat Wasbang Ke Desa Tugusari H Satib Di Sambut Antusias Masyarakat .

Jember ,PN – Menerapkan Protokol Kesehatan ( Prokes ) dan di ikuti ratusan masyarakat serta ketua BPD, kades Tugusari ( Ahmat Khoiri) Dosen Universitas Islam Negeri Jember ( UIN ) , anggota DPRD Jatim Drs . H . Satib M.Si komisi D fraksi Gerindra beserta jajarannya .

Kegiatan yang yang bertajuk “sosialisasi wawasan Kebangsaan ” dengan maksud dan tujuan untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat .

“Ada lima dusun dan 81 RT , jika kita melihat penduduk yang sangat banyak , situasi politik akan semakin liar biasa ,”ujar Kades Tugusari Ahmat Khoiri atau biasa di sapa Mat Hori . 20 Maret 2022.

Ia menambahkan bahwa , potensi di desa Tugusari sangat besar , hal yang paling mudah kita lihat ,yakni pertanian .

“Saya berharap para petani di desa Tugusari tidak menerapkan pola tradisional , yakni paling tidak sudah menerapkan era modern ,oleh sebab itu semoga bapak dewan , kata Mat Hori , agar di beri bimbingan untuk membangun petani modern,”imbuh Mat Hori .

Mat Hori juga menyinggung tentang potensi wisata , karena di di Tugusari sangat besar Potensi wisatawannya , maka dari itu , kami pemerintah desa , kepada dewan untuk membantu mendorong ,agar potensi tersebut di gali dan di manfaatkan oleh masyarakat , sehingga angka pengangguran dan kesejahteraan masyarakat akan bertambah ,”ungkap Mat Hori .

Sementara itu dosen UIN Jember Ahmad Winarno mengatakan bahwa , pihaknya baru mendengar jika desa Tugusari mendapat predikat kampung Pancasila .

“Mendapatkan predikat kampung Pancasila , saya yakin masyarakat Tugusari tahu dan memahami arti nilai Pancasila , dari sila satu sampai lima ,”tutur Winarno .

Winarno menambahkan bahwa dulu Pak Satib mendapatkan suara sekitar 300 , tapi saya berharap dengan kehadiran beliau ke desa Tugusari malam ini , di Pileg mendatang 2024 pak Satib mampu mendapatkan suara belasan ribu ,”ungkap Winarno .

Sambil memberikan hadiah kepada tamu undangan , anggota DPRD Jatim Komisi D , H Satib menjadikan suasana reses semakin meriah .

Ia menyampaikan sosialisasi wawasan kebangsaan dan reses beda tipis , “karena saya berangkat dari Jember dan Lumajang , maka dari itu saya wajib mendengar aspirasi masyarakat Jember dan Lumajang,”ujar H Satib .

“Sudah komitmen saya tidak membeda – bedakan jenengan siapa dari mana , tapi saya ingin bertemu tokoh , untuk mendengar aspirasi dari Jenengan,”cetusnya.

Laporan : Mujianto .

Tinggalkan Balasan