JEMBER — PN, Jember Jawa Timur merupakan salah satu dari delapan di wilayah pantai selatan Jawa Timur yang memiliki potensi terancam gelombang tsunami hingga 20 meter.
Laporan ilmiah ITB gempa mega-trust terjadi akibat patahan lempeng bumi .
Untuk melaksanakan sebetulnya tidak seperti yang dibicarakan banyak orang, seakan-akan besuk atau lusa. Potensi itu memang ada, namun demikian masih cukup lama , kita semua gak bakalan tahu kapan terjadinya namun kita harus waspada .
Disampaikan Plt Bupati Jember Drs KH A Muqit Arief usai Webinar kesiapsiagaan bencana didampingi 11 pejabat dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa, dari ruang lobi Bupati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Selasa (29/9/2020). Menurut Wabup, Gubenur Khofifah menyampaikan bahwa di delapan titik potensi Wilayah terdampak di Pantai se Jawa Timur sebenarnya sudah ada Desa Tangguh Bencana , yang perlu dipersiapkan adalah menciptakan masyarakat tangguh bencana . Selasa ( 29/09/2020 )
“Yaitu memiliki pengetahuan kebencanaan dan kesadaran berada di wilayah bencana. juga memiliki budaya, kalau diwilayah banjir, apa yang dipersiapkan, misalnya tidak mencampakkan sampah sembarangan, kalau Tsunami, misal menjaga hutan mangruf dan sebagainya ”, jelanya
Yang tak kalah penting, lanjut Kyai Muqit, sebagai bencana bencana, mereka sudah bisa mengantisipasi seandainya nanti tsunami terjadi. “Misal Tsunami Aceh korban meninggal 150 ribu, di Jepang yang tidak kalah besar hanya 20 ribu. Itu disebabkan jepang sudah berbudaya ”, jelasnya.
Oleh karena itu Pemkab Jember segera melakukan pelatihan Antisipasi. “Bisa langsung, melalui media, kesenian dan pengajian, jadi para kyai tidak hanya berbicara soal neraka dan neraka, tetapi juga tentang kerusakan lingkungan, pokoknya semua akses harus dimanfaatkan.” Ungkapnya.
Demikian juga Media mainstream, Online maupun Televisi, yang mencari Diksi atau kosakata menyejukkan, agar tidak menimbulkan rasa ketakutan di masyarakat. Pasalnya Media itu pengaruhnya sangat besar jadi perlu membuat kosakatanya adem ayem , sejuk insyaalloh masyarakat tenang di sebelah sana .
Laporan : Mujianto