Jember,PN – Ada – ada saja semakin mendekati masa pemilihan legislatif (Pileg) 2024, bermunculan masalah yang ditemukan kelompok masyarakat di bawah. Bahkan ada oknum petugas pantarlih yang mengaku di perintah oknum PPS memasang stiker parpol.
Namun aksinya itu di temukan oleh warga yang kemudian memberanikan diri mengadu ke Bawaslu Jember, atas dugaan ketidaknetralan penyelenggara pemilu di tingkat desa.
Seorang warga yang mengadu ke Bawaslu bernama Edy Susanto. Dia menyampaikan bahwa ada 2 petugas Pantarlih di Dusun Gading, Desa Darsono, Arjasa, melakukan kampanye terselubung saat menjalankan tugas pemutahiran data.
Kedua Pantarlih itu mengaku, terpaksa menempeli rumah warga yang didatanya, dengan stiker berlogo partai lengkap dengan foto Bacaleg DPR RI, DPRD Jatim dan DPRD Jember.
“Keduanya sudah mengakui dan kami juga sudah merekam pengakuannya dengan video serta tanda tangan pernyataan bermaterai,” ungkapnya. 17/05/2023.
Pengakuan rekaman suara dan surat pernyataan bermaterai tersebut, diakuinya sudah disampaikan ke Bawaslu Jember untuk kemudian dijadikan alat bukti. Termasuk menyampaikan bukti stiker yang ditempel di rumah warga.
Petugas Pantarlih itu kepada pengadu menyampaikan, bahwa dirinya diperintah oknum PPS. Dia pun dijanjikan kedepan bakal direkrut menjadi petugas TPS, jika mampu menjalankan perintahnya dengan baik.
Kepada wartawan, komisioner Bawaslu Jember Dwi Endah Prasetyowati, membenarkan adanya pelaporan masuk atas nama masyarakat Arjasa.
“Laporan yang masuk di Bawaslu hari ini masih akan kita periksa dan kaji lebih dalam. Apakah nanti ini diduga melanggar salah satu perundang-undangan, terkait kepemiluan. Jadi belum bisa kami simpulkan apakah laporan ini bisa untuk ditindaklanjuti apa tidak,” terangnya.
Laporan : Mujianto