Pamsimas Selodakon Tak Mampu Selesaikan Kesulitan Air Bersih
Jember,PN – Program Pamsimas desa Selodakon kecamatan Tanggul di keluhkan warga. Pasalnya aliran air bersih yang bersumber dari mata air Sumber Langon itu makin hari tak sesuai harapan masyarakat setempat.
Semula masyarakat ( KPM) berfikir dengan adanya program Pamsimas bisa mengatasi krisis air bersih di desa Selodakon, bahkan masyarakat rela kerja bakti hingga merogoh kocek mulai 1 juta hingga 1,5 juta untuk mendapatkan air bersih Pamsimas . Ironisnya lagi tak sedikit masyarakat yang merogoh kocek hingga 2,5 juta . Namun oleh pengurus Pamsimas di kembalikan lagi ke KPM ( kurang tahu alasan dan pertimbangannya).
Padahal Pendanaan program PAMSIMAS bersumber dari dana Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa melalui APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten, APBDes, serta dana kontribusi masyarakat dan hibah.
Namun sejak awal puasa Ramadhan 1444 H program yang dikeluarkan oleh Kementerian PU dan pelaksanaan di daerah Dinas PU Cipta Karya yang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dalam menyelenggarakan program tersebut tak sesuai harapan masyarakat Selodakon.
Pagi jam hingga sore air besutan kementrian PU Cipta Karya itu tidak mengalir , namun jika malam mulai mengalir walaupun kecil, semakin malam kia membesar namun tak maksimal.
Bahkan warga rela menimbun air yang di dapat dari warga sekitar yang mempunyai sumur Bor, ironisnya lagi tak sedikit KPM Pamsimas yang rela mandi bahkan cuci piring ke sungai walaupun di depan rumahnya sudah terpasang PAM METER air Pamsimas.
Perlunya pemerintah desa, Pemerintah Daerah hingga pemerintah pusat memperhatikan krisis air bersih di desa Selodakon kecamatan Tanggul. Hal itu juga menunjang kesehatan masyarakat. Padahal tingkat stunting di kabupaten Jember merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Timur pada 2022, yakni mencapai 34,9%. Angka tersebut naik 11 poin dari prevalensi balita stunting daerah tersebut pada 2021 sebesar 23,9%. Di kutip dari laman web resmi Katadata.co.id ini Rincian Angka Balita Stunting di Wilayah Jawa Timur pada 2022, Kabupaten Jember Terbesar : 34,9%.
Dampak krisis air bersih bisa berisiko tinggi munculnya penyebaran penyakit meliputi, diare, korela, disentri, polio, hingga stunting pada anak.(Tim).