3 Minggu Lebih Jembatan Eho Ambruk, Rakyat Mengeluh Karena Ekonomi Merosot

oleh -36 Dilihat
oleh

Nias Selatan – PN, Peristiwa ambruknya jembatan Nasional Eho di Desa Ndraso Kecamatan Maniomolo yang sudah lebih 3 Minggu hingga kini belum tuntas. Akibatnya masyarakat mengeluhkan akses transportasi terganggu menyebabkan ekonomi merosot.

“Beberapa Warga berisinial WH, dan FG mengeluhkan kondisi saat ini yang membuat masyarakat terganggu untuk beraktivitas. Hasil bumi dari sebelah Amandraya hingga Huruna sulit untuk di jual dan harga pasti akan menurun. Demikian juga pengusaha Sembako, sangat terganggu karena harus melangsir bahan-bahan jualan mereka dari seberang jembatan untuk kemudian dimuat dipengangkutan di seberang jembatan dan itu membutuhkan biaya tambahan.
“Kami kesulitan dengan kondisi seperti ini. Kiranya pihak terkait dapat segera memberikan solusi agar keresahan masyarakat dapat segera berakhir dan ekonomi semakin membaik apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini,” Ungkapnya.

“Tenisman Waruwu merupakan salah seorang tokoh pemuda Nias Selatan mengkritisi kunjungan Bupati Hilarius Duha ke Jembatan itu setelah sehari terjadinya bencana. Hilarius bersama Kadis PU Erwinus Laia dengan tim nya turun kelokasi, melihat-lihat gambar dari tim PU Pusat, juga melihat langsung kondisi saat itu namun sayangnya kedatangan terkesan hanya pencitraan dan tidak memberikan dukungan nyata”, Tegasnya.

“Lanjut Tenis, mengatakan bahwa semestinya dengan kunjungan Bupati dan kadis PU saat itu, jembatan dapat segera diperbaiki minimal masyarakat bisa melintas tanpa harus mengeluarkan biaya untuk masyarakat sekitar yang menawarkan bantuan,” tegasnya.

Padahal satu jam setelah kunjungan Bupati dan Kadis PU Nisel, tim dari Kominfo Nisel langsung membuat video dan membagikannya di Medsos juga beberapa kali dibagikan ulang oleh orang-orang pro bupati seakan-akan akan Pemkab Nisel bergerak cepat untuk menangani masalah namun kenyataannya tidak sama sekali.

Buktinya sudah lebih tiga Minggu jembatan itu masih seperti kondisi semula saat terjadi bencana.

Pemkab Nisel melalui Dinas Perhubungan juga sempat melakukan manipulasi dan pencitraan dengan menyiapkan bus antar jemput Telukdalam-jembatan Eho dan sebaliknya. Itu juga ramai diberitakan oleh media pro Pemkab, namun sayangnya itu hanya bertahan beberapa hari. Kenyataannya saat ini bus itu tidak pernah lagi standbay di jembatan bahkan tidak diketahui keberadaannya. ” Ucap Tenisman

banner 336x280

Tindakan tersebut dinilai tidak menyentuh karena pada umumnya masyarakat yang melintas menggunakan roda 2. Seharusnya Pemkab Nisel menugaskan beberapa pegawainya untuk membantu pengendara sepeda motor melintas. Karena setiap melintas, pengendara harus dibantu warga sekitar dan membayar Rp 10 ribu per unit.

Namun hal itu tidak dipikirkan Pemkab Nisel. Masyarakat bertanya-bertanya apakah Pemkab Nisel tidak paham hal itu atau memang tidak peduli sama sekali dengan kondisi dan keluhan rakyatnya.

Laporan : Eriusman Duha

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.