Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Meningkatkan Daya Saing Lada Melalui Aplikasi SpiceUp

Posted on April 2, 2021April 2, 2021 by


 
JAKARTA, PN – Tercatat sebagai negara eksportir lada terbesar kedua di dunia, Indonesia patut berbangga dengan pencapaian suplai hingga 78.000 Ton per tahun untuk pasar domestik dan global.
Seiring naiknya permintaan pasar terhadap biji lada, diprediksi komoditas ini akan terus menjadi salah satu sektor perekonomian dengan volume ekspor yang signifikan.


Namun, peluang emas ini bukan tanpa tantangan tersendiri. Hal- hal seperti cuaca, irigasi, penyakit hama dan tanaman hingga Good Agricultural Practice (GAP) masih harus disosialisasikan ke komunitas bisnis lada, khususnya para petani lada.
 Ini sebabnya, dibutuhkan solusi berbasis teknologi yang komprehensif seperti yang dipaparkan di event peluncuran aplikasi SpiceUp pada Kamis ( 1/4/ 2021).
 
“Launching Event SpiceUp Application : Technology-Based Smart Agriculture for Pepper Cultivation” mengangkat masalah kualitas dan kuantitas yang erat kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi petani, kapasitas produktif dan daya saing biji lada Indonesia.
Selain itu, SpiceUp juga memberikan solusi inovatif berupa aplikasi geodata yang mudah diakses oleh petani lada di lokasi perkebunan yang berbeda-beda.
 
CEO dari Verstegen Spices & Sauces B.V., Michel Driessen, menjelaskan,  SpiceUp optimis menjadi terobosan yang bermanfaat bagi petani dan juga pemangku kepentingan lainnya, termasuk para kolektor dan pengusaha.
“Dengan kombinasi teknologi satelit, data lokasi dan survey lapangan, pengguna dapat mengandalkan SpiceUp untuk mengakses informasi spesifik seputar prediksi cuaca, saran pengelolaan air, tanah dan hama penyakit, rekomendasi GAP, traceability (keterlacakan) dan harga pasar yang menguntungkan posisi petani kecil,” katanya.
 
Selain dihadiri oleh partner konsorsium di Indonesia dan Belanda, acara ini disambut positif dengan turut mengundang beberapa petinggi pemerintahan termasuk dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Kedutaan Besar  Republik Indonesia untuk Uni Eropa, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan  Belanda, serta Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, dan  Kalimantan Timur.
 
Mewakili Kementerian Pertanian, Dr. Ir Fadjry Djufry, M.Si sebagai Kepala Badan Penelitian & Pengembangan, menuturkan bahwa Indonesia masih tertinggal sekitar 150.000 hektar dan produksi/ ha dibandingkan Vietnam yang patut menjadi PR bagi segenap jajaran, termasuk pemerintah daerah.
 
“Kami telah merilis 10 varietas lada unggul yang sudah tersebar di beberapa propinsi dan menyambut gembira inisiatif SpiceUp sebagai salah satu upaya perbaikan produktivitas melalui berbagai program teknis, peningkatan ekspor dan inovasi untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia”, jelas Fadjry. 
 
Menyerukan apresiasi serupa, Dr. Drs. A. Fatoni, M.Si, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dari Kementerian Dalam Negeri menegaskan pentingnya inovasi guna peningkatan daya saing komoditas, kesejahteraan petani dan kemajuan ekonomi sesuai visi dan misi Presiden Joko Widodo.


Selain itu, Fatoni juga menjelaskan pentingnya keberadaan inovasi yang selaras dengan PP No. 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.
 
“Pemerintah daerah berkewajiban untuk menumbuhkankembangkan inovasi, memberi stimulasi dan menciptakan iklim kondusif di wilayahnya demi memfasilitasi SDM untuk menciptakan inovasi yang kolaboratif”, ungkapnya.
 
Hal ini yang menjadi dasar yang kokoh untuk mendorong aplikasi SpiceUp dalam pengembangan pertanian cerdas berbasis teknologi atau smart agriculture, khususnya untuk budidaya lada Indonesia.
 
Sebagai upaya tindak lanjut peluncuran aplikasi SpiceUp, kegiatan bimbingan teknis kepada petani di sentra penghasil lada utama di Indonesia akan dilaksanakan melalui koordinasi dengan pemerintah provinsi, sehingga diharapkan akan lebih banyak lagi petani lada yang mengetahui, mengunduh aplikasi SpiceUp yang sudah tersedia di Google Play Store, dan menerapkan rekomendasi dari SpiceUp di kebun mereka. Selain itu, kebun percontohan skala kecil di lahan petani juga akan dikembangkan di beberapa wilayah di provinsi Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur sebagai media pembelajaran petani secara langsung mengenai penerapan saran dan rekomendasi yang diberikan oleh aplikasi SpiceUp.( Red / SMSI )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme