Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Menginformasikan Bahaya Di Masa Depan,Camat Puger Punya Ide Early Warning System(EWS )

Posted on Juni 18, 2021Juni 18, 2021 by

JEMBER,PN – Early Warning System(EWS) tradisional atau sistem peringatan dini tradisional perlu di pasang dilingkungan masyatakat, Muspika Kecamatan Puger mendorong masyarakat segera memasang peringatan dini dilingkungan masing-masing.17 Juni 2021.

Erly Warning System(EWS) Sistem peringatan yang bersifat biologis atau teknis yang digunakan oleh individu atau kelompok untuk menginformasikan bahaya di masa depan. Tujuannya adalah memungkinkan penyebar sistem peringatan untuk bersiap menghadapi bahaya dan bertindak sesuai untuk mengurangi atau menghindarinya.

Ide kreatif ini muncul dari Camat Puger, Drs. Moch. Winardi Msi saat memberikan arahan dan sosialisasi terkait dengan potensi terjadinya gempa yang diperkirakan hingga 8,7 yang berpotensi terjadinya Tsunami.

Dihadapan seluruh undangan yang terdiri dari RT/RW, Linmas, PPKM, dan Destana serta perangkat Desa Jambearum Kecamatan Puger Jember, Winardi yang turut didampingi Danramil dan Kapolsek Puger terus memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya EWS ini .

Kecamatan Puger adalah salah satu Kecamatan yang berlokasi di Kabupaten Jember bagian selatan dan menaungi 12 desa di dalamnya

Sebagian wilayah dari Kecamatan Puger ini berbatasan langsung dengan pesisir pantai laut selatan yang menurut siaran Pers BMKG akan ada gempa 8,7 yang berpotensi terjadi Tsunami.

Sebagai Kepanjangan tangan dari Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto, Camat Puger memberikan perhatian khusus terkait persoalan ini bahkan bersama jajaran Muspika lainnya, Winardi terus gelar sosialisasi.

Saat di konfirmasi media, Winardi menyampaikan bahwa, kegiatan yang dilakukan adalah merespon pemberitaan media serta intruksi dari Pemerintah Pusat, Provensi dan Pemerintah Kabupaten Jember untuk segera mengambil langkah antisipatif antara lain secara real kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mempersiapkan sejak dini .

Sosialisasi yang pertama terkait isu-isu atau prakiraan terjadinya bencana gempa yang menimbulkan Tsunami.

“Kita lakukan sosialisasi kepada steakholder meliputi Destana, RT/RW dan seluruh Lapisan Masyarakat, sosialisasi ini harus dilakukan meski kita tidak menghendaki adanya bencana,” katanya .

Masyarakat ini harus kita berikan bekal, yaitu langkah-langkah antisipatifnya seperti apa?, langkah preventifnya seperti apa ?. Antisipatifnya adalah ketika terjadi gempa besar, seluruh sarana prasarana akan hancur, kita tidak punya alat komunikasi secara elektrik, untuk itu dibangunlah model-model yang mudah di dapat dam mudah dilaksanakan.

” Walaupun sudah di pasang sirine, kalau sudah hancur itu tidak akan berfungsi,” jelasnya.

Langkah langkah yang sifatnya tradisional antara lain yaitu dengan memasang semacam alat yang murah meriah dari bahan bekas seperti kaleng-kaleng atau omplong misalkan di pasang sepanjang pesisir pantai, nanti kita intruksikan kepada jajaran kepala desa.

Berikutnya dirumah-rumah warga, dikarnakan musibah tidak mengenal siang malam, ketika kita tidur dengan adanya alat tradisional tadi dapat terbantu.

“Kegiatan pembuatan erly Warning System diawali dari siapa?. Tentu dari pemerintah, pemerintah desa memberi contoh, RT/RW nanti diikuti oleh mayarakat, setelah ada pengumuman resmi dari pemerintah baru kita lepas,” tuturnya Winardi.

Ini nampaknya penting, karna tidak menutup kemungkinan alat komunikasi kita macet semua, jadi kita memanfaatkan alam juga dengan membuat alat-alat sederhana tadi.

Menyentuh soal alokasi anggaran antisipasi terjadinya bencana sesuai dengan Permendes terkait alokasi anggaran 8% dana desa(DD) untuk kepentingan penanganan kebencanaan ” kalau dalam pemerintahan itu pasti sudah ada dalam perencanaan, hanya mungkin tidak spesifik, misalkan tidak ada kita akan lakukan perubahan di APBDES nanti,” ungkpnya .

Laporan : Mujianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme