Komunitas Tangan di Atas Berbagi Kebahagiaan Bersama 65 Anak Yatim

Jember,PN – Bertempat di Lingkungan Kaliwining Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Jember Komunitas Tangan di Atas , saat bulan Ramadhan, lakukan berbuka puasa bersama dengan 65 anak yatim. Dana santunan dihimpun dari anggota dan donatur yang ingin saling berbagi , Senin 03 Mei 2021.

Hadir dalam acara tersebut Ustad Junaidi , ia menjelaskan pentingnya dan derajat merawat anak yatim ,
“Bedeh setong riweyet Derih tengginah derejedeh oreng estoh de’ ka nakanak jetem, e setong bektoh Imam Malik entar ka sala setong daerah, e daerah genikah Imam Malik ngaop ka Masjid, sareng ta’mir masjid Imam Malik e oser. Imam Malik pas ngampong ngaop ka degeng es. Imam Malik terro melleah es, abit Imam Malik tak e reken sareng se ajuel es, e dinah aduleng nak kanak omor sebeles taon. Abit Imam Malik tak e ladinin, ngantos se adegeng es lastareh aduleng nak kanak. Imam Malik atanya ka embuk se adegeng es, anapah mak tak ngejebih Imam Malik se tero melleah es. Se embuk ajeweb, se e duleng genikoh nak nakanak jetem, barokanah aromat nak kanak jetem genikoh, cak embuk tokang juel es, sedejeh se akatero bik Allah e kabbul. Gun settong se ngantos mangken gik tak e Kabul, atanya Imam Malik, ponapah se aktero embuk tokang juel es. Se Embuk Juel Es ngocak jek lamon cek teronah tepanggi ben acabiseh dek Imam Malik. Pas agege dedeh Imam Malik, pas kala kauleh ka derejedeh oreng se ngopeneh nak kanak jetem”.sambutnya Ustadz Junaidi berbahasa Madura .03 Mei 2021.

Tausiyah Ustad Junaidi tersebut di disampaikan saat di selenggarakannya santunan dengan 65 anak yatim oleh “Komunitas Tangan Di Atas” Senin sore (03 Mei 2021).

Tausiyah itu menggambarkan betapa derajatnya orang yang menyantuni anak yatim ternyata lebih tinggi dibanding Imam mahzab terbesar.

Penasehat “Komunitas Tangan di Atas” Ustadz Moch Ya’la menceritakan terbentuknya Komunitas Tangan Di Atas , bermula dari komunitas kecil, yang pada tahun 2018 kemudian menjadi sebuah komunitas bernama “Tangan di Atas”. Sejak itulah komunitas itu mulai memberikan santunan kepada anak yatim yang merupakan sahabat- sahabat tangan di atas, ceritanya Ya’la .

Ustadz Ya’la juga menambahkan “Meski tertatih-tatih, sudah bisa memberikan santunan,” dan Kali ini santunan berasal dari kesadaran anggota komunitas, ada juga tambahan dari hamba Allah yang juga ingin berbagi, berasal dari geladak kembar , ” tambahnya “.

Ia juga berharap bahwa , kedepan komunitas ini akan terus berkembang bukan hanya pada lingkungan desa sumber pinang Wirolegi, keinginan kami santunan ini akan berkembang ke luar daerh. Ya tentunya bisa diberikan kepada yang betul- betul anak yatim, yang masih belum baligh tentuunya , Karenanya bagi para donator yang ingin berbagi, dapat menyalurkan melalui komunitas ini,” harapnya.

Santunan itu, menurut Ustadz Ya’la, bermaksud agar anak yatim menjelang lebaran dapat juga merasakan kebahagian. Karenanya, dia menghimbau kepada segenap pihak yang ingin berbagi dapat disalurkan melalui Komunitas tangan di atas.

Sementara itu pantia penyelenggara Fanta B Effendi menjelaskan, santunan yang diberikan kepada anak yatim itu merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan budaya saling berbagi, apalagi bulan ramadhan kali ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Di tengah covid 19 yang masih belum tuntas, kami masih berusaha untuk mengetuk pintu hati segenap pihak untuk berbagi kebahagiaan,” ujarnya.

Laporan : Mujianto


One thought on “Komunitas Tangan di Atas Berbagi Kebahagiaan Bersama 65 Anak Yatim

  1. Program spesial ini digagas oleh sebuah komunitas sosial Tangan Kaki Pemuda (TKP) untuk anak panti asuhan Al Ishlah. Menurut Riky, salah satu inspirator TKP Tegal, konsep Dolan Bareng Yatim ini agar para anak yatim bisa merasakan bermain di Rita Park. Harapannya semoga acara berbagi ini bisa memberikan sesuatu yang spesial dan kebahagiaan bagi anak panti secara langsung. “Kita disini ada tiga agenda yaitu dolan bareng, buka bersama dan santunan. Alhamdulilah bulan Ramadhan ini kita bisa ngajak dolan bareng lagi pada anak yatim. Tahun lalu kita ngajak ke Cacaban. Tahun ini kita ke Rita Park,” ungkap dia.

Tinggalkan Balasan