KM3N Kefamenanu gelar LKK Ke- VII dengan tema ” Meningkatkan integritas Kader yang berjiwa nasionalis”.

TTU, PN – Pada moment yang berbahagia ini, Organisasi KM3N Kefamenanu melakukan sebuah kegiatan yang menciptakan kebersamaan dalam ranah persaudaraan dan kekeluargaan. Jumlah keseleruhan peserta berjumlah 28 anggota yang berstatus mahasiswa aktif yang sementara menintih ilmu di Universitar Timor (Unimor). Kegiatan ini berlangung di Aula Kantor Desa Noebaun, Kec. Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara-Kefamenanu, dari tanggal 11-13 Maret 2021.

Dalam seremonial pembukaan, Ketua Umum KM3N Kefamenanu (Andreas S. Banantuan) yang sementara sakit namun sambutannya diwakili oleh Sekretaris Umum KM3N Kefamenanu (Donatus Silab), berpesan bahwa: “Selamat berdinamika untuk kegiatan LKK ke VII. Selamat datang dan selamat berproses. Semoga adal hal baik yang kalian dapat timbah di sini”. Ada juga sambutan baik datang dari Ketua Panitia Pelaksana LKK ke VII Keluarga KM3N Kefamenanu berpesan bahwa :”Semoga KM3N dapat melahirkan dan meningkatkan Kader yang berintegritas agar mampu melihat setiap permasalahan sosial kemasyarakatan baik itu di luar daerah TTU maupun di dalam daerah TTU pada khususnya dan semoga kader-kader ini mnejadi jembatan pembentukkan karakter agar jauh lebih baik dan menjadi motor penggerak di setiap dinamika kehidupan”. (11 Maret 2021)

Kebersamaan itu dilihat, dari: bagaimana cara mempersatukan dan merawat nilai-nilai persatuan organisasi tersebut.

” Di sini mereka dibentuk untuk semakin menghayati nilai persaudaraan, nilai kekeluargaan tetapi lebih dari situ, mereka diminta untuk hidup lebih mandiri dan bisa mencerdaskan diri dan mencerdasakan bangsa dan negara.”
Ungkap Silab

Lebih lanjut pria yang disapa Don itu juga mengatakan bahwa hal sederhana ini dibuat dengan bertujuan untuk menjadikan organisasi ini lebih hidup dan lebih mantap lagi. Meskipun dalam keadaaan pandemi covid 19 namun mereka tak gentar melakukan hal ini, sebab mereka lakukan kegiatan ini dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.

“Beberapa hari mereka bergelut dengan proses demi proses, tunduk dan berdinamika dalam segala hal. Ini menjadi bukti bahwa mereka berjuang bersama dalam ketaatan yang di dalamnya: menciptakan nilai-nilai mahasiswa dan berani mengakui diri bahwa mereka mahasiswa dalam bermasyarakat di daerah ini. Mereka adalah mahasiswa yang masih menuntut ilmu di Universitas Timor (UNIMOR). Ilmu mereka akan besar dalam masa perkuliahan dan akan dikembangkan di tengah tengah kemasyarakatan.
Hal ini menjadi tantangan besar, apakah mereka bisa berbaur bersama masyarakat, ataukah mereka hanya dianggap sebagai seorang mahasiswa/i yang hanya menuntut ilmu diperguruan tinggi tetapi lemah dalam mengaplikasikan ilmu mereka di daerah sendiri?
Ya, ini akan menjadi tanggungjawab besar bagi mereka di saat sementara masa kuliah atau setelah tamat kuliah dan hidup kembali sebagai masyarakat di daerah mereka. Inilah tugas mulia mereka agar kembali dan berbuat sesuatu di masyarakat untuk melihat kondisi dan perkembangan di daerah masing-masing. Menjadi menarik, kalau banyak diantara mereka pada akhinya menjadi calon pemimpin masa depan. Karena itu, kita harus berjuang memberikan motivasi dan mendoakan mereka.” Jelas Silab

Selain itu juga dalam pemaparan materi tentang “Peran mahasiswa dalam kehidupan sosial bermasyarakat” yang dibawakan oleh Dosen Fisip Unimor (Bapak Handrianus V. M. Wula, M. Si), memesan untuk mahasiswa bahwa :”Mahasiswa harus menjalankan UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9 tentang Tridarma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelanggrakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Seluruh sivitas akademika wajib dan bertanggung jawab dalam mewujudkan Tridharma tersebut”.

Tambahnya lagi bahwa ada 4 peran penting mahasiswa yang merupakan harapan dari masyarakat yakni : 1. Agent of Change (Agen perubahan). Dalam artian kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan tersebut. 2. Social Control (Kontrol Sosial). Mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dan pola berfikirnya. 3. Iron Stock (Generasi Penerus yang Tangguh). Mahasiswa dapat menjadi manusia-manusia yang tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. 4. Moral Force (Suri Tauladan). Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat.

“Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai ole masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menemptakan diri dan hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat. Karena itu sebagai kaum intelektual sudah seharusnya mahisiswa mampun memainkan 4 hal di atas. Sehingga respon positif dari masyarakat atas aktifitas (kiprah) yang mahasiswa lakukan akan lahir dengan sendirinya. (12 Maret 2021).

Ditempat yang sama pula orang hebat dalam pemaparan kedua yakni Frans Atok yang berbicara tentang “Konstelasi Politik Nasional”.

” Ada hal penting yang dibicarakan di sana. “Mahasiswa sebagai media jangan hanya jadi penonton. Maskudnya, kaitanya tentang Konstelasi Politik berubah dengan adanya Pandemi Covid 19. Bahkan ada pihak yang diuntungkan ketika penyebaran covid datang ke Indonsia. Jadi covid 19 ini upaya beribut pengaruh negara adidaya terhadap terhadap negara lain termasuk di Indonseia. Misalnya memutuskan mata rantai covid melalui pemerintahan Pak Jokowi memilih untunk mendatangkan vansin dari negara Cina. Yang tentu akan menimbulkan persaingan antara Amerika dan Cina. Karena Amerika juga menciptakan vaksin serupa tetapi di Indonesia juga memiliki vaksi dari Cina. Kebijakan ini tentu membuat radang Amerika”. Tambahnya dalam pesan ke mahasiswa KM3N: “saat ini covid sudah tersebar di mana-mana, perlunya ada jaga diri dan keluarga agar tidak terpapar virus covid 19 dengan memperhatikan protocol kesehatan dengan baik.

Komtributor : oka masan

Tinggalkan Balasan