Kesenian Dongkrek “Kilodang” Desa Tawangrejo tidak Punah di Telan Jaman
Magetan — PN, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki Keanekaragaman adat istiadat serta kebudayaan yang unik dan tidak ada di negara manapun, tapi dengan berjalannya waktu dan masuknya budaya asing ke negara Indonesia dikhawatir kan adat-istiadat dan budaya Bangsa Indonesia akan punah, maka perlu setiqp warga Negara Indonesia bertanggung jawab melestarikan adat-istiadat dan budaya warisan nenek moyang
Salah satu budaya asli Indonesia yang berada di Provinsi Jawa Timur adalah kesenian Dongkrek, kata Dongkrek diambil dari suara alat musik beduk/kendang yang bunyinya “Dung”sedang kan bunyi “Krek”berasal dari bunyi kayu berbentuk kotak yang salah satu sisinya terdapat tangkai kayu bergerigi yang saat di gesek berbunyi”krek’, dengan perkembangan jaman kini ditambah alat musik lain seperti kentongan, gong, kendang dan kenong.
Sebuah desa yang sampai saat ini masih melestarikan budaya kesenian Dongkrek adalah Desa Tawangrejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. Kesenian Dongkrek di Desa Tawangrejo ini bernama ‘ Paguyuban Kesenian Lokal Dongkrek Tawangrejo “Kilodang”
Advertisments
Menurut Kepala Desa Tawangrejo Sudjarwo kesenian Dongkrek ‘Kilodang” di desanya telah berdiri sejak dahulu tetapi mati suri karena para pemain yang tua-tua sudah meninggal dan pemain muda-muda yang mahir sudah kerja di luar negeri, oleh karena itu pihak; pemerintah desa Tawangejo tahun ini mulai menghidupkan kembali kesenian lokal Dongkrek “Kilodang” Desa Tawangrejo, ujar Sudjarwo, di Balai Desa Tawangrejo, Sabtu,(1/08)
Sudjarwo berharap dengan di hidupkannya kembali kesenian Lokal Dongkrek Tawangrejo sebagai upaya melestarikan warisan budaya lokal dan tentunya perhatian dari pemerintah sangat diperlukan agar kesenian asli Desa Tawangrejo ini tidak punah
Laporan : Teguh Aryanto