Kepala Badan Pendapatan Daerah Ini Sumber PAD Jember
Jember,PN – Tiga Rumah Sakit Penyokong Sumber Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) terbesar 2021 Kabupaten Jember , adapun 3 rumah sakit itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soebandi, RSUD. Balung dan RSUD Kalisat,
Adapun Ketiga Rumah Sakit (RS) tersebut, mampu memberikan 300 Miliar dari total Rp. 716 Milar PAD Jember. Hal itu katakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jember Suyanto.
“kontribusi dari tiga rumah sakit itu kurang lebih 300 Miliar, mulai dari Soebandi, Kalisat dan Balung tetapi digunakan langsung untuk pelayanan pasien,”kata Suyanto, Selasa 3/8/2021.
Menurutnya, terdapat empat jenis sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), pertama pajak daerah, lalu retribusi daerah, kemudian hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain PAD yang sah.
“Sebenarnya yang secara makro terbesar itu lain-lain PAD yang sah, mikronya sebetulnya pajak daerah,”jelas Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya itu.
Ia menambahkan bahwa dari total Rp.716 Milar PAD Kabupaten Jember, sekitar 223 Milar bersumber dari Pajak Darah.
“Kalau yang tiga ratus miliyar tadi, itu dikelola langsung oleh rumah sakit, tapi sejauh ini yang besar, memang masih dari tiga rumah sakit itu,” bebernya.
Di sisi lain, ketiga rumah sakit tersebut bisa langsung mengelola sendiri, sebab memang untuk pelayanan pasien. “Soalnya kalau pengelolaannya disamakan seperti yang lainnya, keburu pasiennya meninggal dunia.
Menanggapi hal tersebut , Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember Nyoman Aribowo mengatakan bahwa pemerintah daerah tidak cukup mengandalkan PAD yang bersumber dari rumah sakit, tetapi harus bisa menggalakan dari sektor lain.
“Seperti Sektor pariwisata khususnya, karena Multiplayernya akan berdampak pada yang lain, retribusi pajak hotel restoran kan pasti meningkat, dan yang lain-lain pasti meningkat, tapi ya pandemi ini, tentunya juga tidak bisa dituntut seperti itu,”katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini tetap berharap, dibawah komando Hendy Siswanto, PAD Jember bisa terus meningkat. “Paling tidak naik minimal sepuluh persen lah, setiap tahunnya.”ungkap Nyoman mengakhiri.
Laporan : Mujianto