Gusti Kanjeng Ratu Siti Kholifah Putri Mayangsari Pimpin Ritual Doa Bersama Lintas Agama & Kepercayaan

Jember,PN – Bertempat di UPT Villa Peternakan Rembangan, Yayasan Wahyu Nusantara Sumbersari atau yang memiliki nama lain “Myang Foundation”menggelar acara ritual doa bersama lintas agama & kepercayaan.

Di awali dengan tari Bedoyo dari Sanggar Hastarini yang kemudian di lanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya acara tersebut berjalan aman damai dan lancar.

Hadir dalam acara tersebut Bpk.Drs.Sigit Akbari,M.si. kepala Bakesbangpol Jember jajaran TNI-Polri
, Kanjeng Raden Tumenggung Hardjo Dimulyo Perwakilan DPD Masyarakat Adat Nusantara(MATRA) Jawa Timur , Pemerhati Sejarah Dan Budaya Provinsi Jawa Timur serta beberapa himpunan Insan pegiat seni budaya Jember, Seluruh Pelaku budaya spiritual Nusantara dan 200 undangan lainnya.

Gusti Kanjeng Ratu Siti Kholifah Putri Mayangsari Ketua Yayasan Wahyu Nusantara Sumbersari
dalam sambutannya berharap bangsa Indonesia ke depan akan kembali meraih kemakmuran, kesejahteraan, ketentraman dalam keragaman berkeyakinan dan kebudayaan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika dengan dasar Ideologi bangsa yaitu Pancasila.

“Ritual doa bersama lintas agama & kepercayaan
Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara karena suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaannya terus terjaga,”ucap Kanjeng Ratu Siti Kholifah Putri Mayangsari.

Kanjeng Ratu Siti Kholifah Putri Mayangsari mengatakan bahwa
mencintai keanekaragaman seni dan budaya serta perbedaan dalam beragama maupun berbagai aliran kepercayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah merupakan tanggung jawab kita semua untuk turut menjaga kerukunan antar sesama bangsa indonesia.

“Keanekaragaman ini merupakan suatu kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan agar menjadi tauladan bagi bangsa lain. Karena ragam keunikan ini adalah kekayaan yang mana tidak ada negara lain yang memiliki keanekaragaman budaya seperti Indonesia,”ungkapnya. 29/11/2023.

Kanjeng Ratu Siti Kholifah Putri Mayangsari menjelaskan, Bhineka Tunggal Ika adalah simbol kerukunan yang ada di Indonesia dan sangat menarik di mata dunia.

“Artinya, keragaman yang dimiliki Bangsa Indonesia dapat menjadi kekuatan dan dapat memaknai keragaman sebagai kekuatan dibanding kelemahan. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman juga merupakan tantangan, karena di satu sisi keragaman tersebut berpotensi menimbulkan konflik antar masyarakat.

Di tempat yang sama Sigit Akbari M.si. Kepala Bakesbangpol Jember mengatakan bahwa
kegiatan ini adalah untuk terus meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan atas seluruh umat beragama di kabupaten kepulauan Jember sehingga dapat mencegah hal hal yang berpotensi memecah belah umat beragama di kabupaten Jember.

Lanjut Sigit, saya sangat mengapresiasi acara ini, karena bisa menyatukan kepercayaan dan keyakinan untuk saling rukun, menghormati masing-masing kepercayaan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara dan yayasan, atas perhatian yang luar biasa bagi peningkatan umat beragama di Kabupaten Jember, ini sangat luar biasa kami memberikan apresiasi sangat tinggi dan kami berharap ini dapat menjadi sesuatu yang berkenan sesuatu yang positif bagi keberlangsungan hidup umat beragama yang ada di Kabupaten Jember ,”ujarnya

Sigit berharap selain dapat membangun komitmen kebersamaan kebersatuan antar umat beragama di Kabupaten Jember. Melalui kegiatan ini diharapkan kerukunan kehidupan umat beragama di Kabupaten Jember akan terus ditingkatkan,”tandasnya.

Sebagai tambahan informasi dalam pelaksanaan ritual doa bersama lintas agama & kepercayaan tersebut diseratakan sesajian beragam bunga rampe, daun hanjuang, dan bahan sesaji lengkap layaknya suatu ritual tradisi adat Nusantara, juga disertakan beberapa lampu obor remang-remang.

Pewarta : Mujianto

Tinggalkan Balasan