Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Film Eva Pendaki Terakhir, Refrensi Warga Bondowoso untuk Ijen

Posted on Januari 19, 2025Januari 19, 2025 by Red

Publiknusantara.com – Pendaki perempuan asal Makassar itu bernama Eva. Tiga tahun silam, saat dia hilang tiga hari di sekitar sungai Gunung Abbo, Maros, Sulawesi Selatan, dirinya masih berumur 24 tahun. Perempuan biasa, hilang di tengah hutan, terseret aliran sungai saat membuang air, namun masih selamat.

Peristiwa itu sempat viral. Tidak sedikit orang mengaitkan dengan hal mistis. Wajar, tiga hari dinyatakan hilang di tengah hutan, tanpa makan dan minum, namun dia masih selamat. Beberapa tubuhnya memang luka. Namun Eva masih bisa diselamatkan tim SAR gabungan yang berjumlah 150 orang.

BACA JUGA : beragam-prestasi-2024-di-raih-disdukcapil-jember/

Semakin membuat bulu kuduk berdiri, saat Eva menceritakan kronologis hilangnya selama tiga hari. Dia pun merasa tertidur selama itu, dan posisinya selalu berpindah setiap kali terbangun. Bukan tubuhnya yang dia gerakkan. Karena Eva sendiri bingung, kenapa bisa demikian?.

Kisah nyata Eva, itu kemudian diramu tangan seni sutradara film kawakan, Dedy Mercy. Dibuat film yang melibatkan aktor berbakat, seperti Bulan Sutena, Kiesha Alvaro, Axel Matthew Thomas, Ilham Aji Santoso, Ashira Zamita dan Hanna Kinasih. Film itu berjudul : Eva Pendaki Terakhir.

BACA JUGA : tentang-pilkada-jember-begini-pandangan-politik-ketua-knpi/

Saya pun mengapresiasi film drama horor berdurasi 99 menit itu. Berkesempatan menonton di Bioskop XXI Transmart Jember, merasa mendapatkan pengetahuan penting, bahwa pendaki harus berhati-hati saat berada di tempat baru. Percaya atau tidak, sebuah tempat memiliki nilai sakralnya sendiri. Pendaki tidak boleh sembarangan.

Puas dengan sajian sinematik Film : Eva Pendaki Terakhir, saya dan penonton lainnya pun masih berkesempatan memperoleh giveaway. Sebab penonton yang bersedia foto berpakaian ala-ala pendaki, pegang tiket bioskop film Eva Pendaki Terakhir, dan mempostingnya di Instagram @tckreasi.ent dan @cvs.id, bila beruntung bisa dapat hadiah Rp 1 juta untuk 50 penonton.

Siap-siap Tayang di Bondowoso

Nah bagi warga Bondowoso, rupanya film Eva Pendaki Terakhir, juga bakal tayang di Bioskop Citiplaza Bondowoso XXI. Tiketnya pun murah. Seperti yang dibandrol di Jember, hanya dipatok Rp 25 ribuan perorang.

BACA JUGA : lima-komisionernya-diadukan-ke-bawaslu-bawaslu-jember-sarankan-ke-dkpp/

Kualitas filmnya pun bukan sekedar pujian sepihak. Sebab data versi Cinepoint, film ini berhasil menduduki puncak terbaik, dengan meraih 7,3 point versi penilaian penonton. Penilaian itu di-capture sejak awal film itu diputar, 16 dan 17 Januari 2025.

Semakin membanggakan dunia perfilman Nusantara, Eva Pendaki Terakhir rupanya berhasil mengungguli sederet film Hollywood seperti Wolf Man, The Prosecutor, Den of Thieves 2 : Pantera, hingga 1 Million Followers.

Tidak selesai di sana saja. Di saat film yang lain sedang mengalami penurunan penonton, Film : Eva Pendaki Terakhir malah berhasil dengan pertumbuhan penonton tertinggi dari hari kedua penayangannya. Bahkan sampai ada di angka 46 persen.

Sebagai masyarakat Bondowoso, tentu harus ikut andil mencatatkan sejarah sebagai salah satu penonton, yang ikut mensukseskan rekor film nasional dengan jumlah penonton terbanyak. Terlebih, Bondowoso memiliki wisata pendakian terkenal Gunung Ijen.

Sumber : Pecinta Film Nasional dan seorang jurnalis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme