DPC GMNI Kefamenanu Lantik 147 Anggota Baru

NTT, PN – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesi (GMNI) Kefamenanu, lantik 145 anggota baru pada Sabtu 17 Desember 2022, di Aula Darma Wanita Kabupaten Timor Tengah Utara.

Maria G. Efu ketua panitia dalam laporan mengungkapkan bahwa sejarah perjalanan Bangsa dan Negara ini masih segar dalam pikiran dan benak kita sebagai anak Bangsa.

“Bahwa proses perjuangan panjanglah yang mengantar Bangsa dan Negara tercinta ini keluar sebagai sebuah Bangsa yang merdeka dan berdaulat,”ungkapnya.

Tak cukup di situ semua perjuangan ini tentunya tidak bisa terlepas dari usaha dan perjuangan panjang dari sosok yang kita kenal sebagai Bung Karno, Putra Sang Fajar.

Ia mengatakan bahwa komitmen yang begitu kuat tertanam dalam benak pendahulu kita ini dengan konsistensi tinggi, mampu mengusir para penindas dan penghisap nasib berjuta-juta kaum marhaen dibumi pertiwi ini.

“Melalui tesis Marhaenisme yang dijadikan sebagai alat perjuangan dan di kristalisasi menjadi Pancasila hasil permenungan Bung Karno untuk meletakkan prinsip-prinsip dasar kebangsaan dalam mencapai negara Indonesia yang berkeadilan social. Maka dari itu sudah sepantasnya peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol social dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional sebagai garda terdepan dalam menyikapi berbagai macam fenomena kehidupan yang dialami bangsa Indonesia.

“Catatan sejarah mengingatkan peran pemuda senantiasa menjadi pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan bangsa.”imbuhnya.

Lebih lanjut Maria G. Efu mengungkapkan bahwa GMNI dalam eksistensinya sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan yang bertujuan untuk menghapus segala sistem penindasan yang masih terjadi dimuka bumi, maka sudah sepantasnya menjadi tanggung jawab ideologis bagi setiap kader.

“Nasionalis-Marhaenis untuk mengangkat harkat dan martabat kaum marhaen yang masih tertindas oleh sistem kapitalisme, imprelisme dan neo-liberalisme. Hal tersebut mengandung konsekuensi logis bagi perjuangan GMNI agar mampu mendongkrak berbagai ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjunjung tinggi kedaulatan Negara dibidang politik, kemandirian dalam ekonomi, dan sosial budaya dalam bingkai kebinekaan,”terangnya.

Masih kata Maria G. Efu engan menyadari segala tugas dan tanggung jawab tersebut maka GMNI sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan harus mampu membentuk dan melahirkan generasi muda sebagai pejuang yang progresif-revolusioner untuk memimpin jalannya revolusi dalam upaya mewujudkan sosialisme Indonesia yaitu berdaulat dibidang politik,berdikari dibidang ekonomi dan berkepribadian dibidang kebudayaan. Oleh karena itu tujuan dari pelantikan anggota baru ini adalah untuk Menambah jumlah barisan Kader Nasionalis-Marhaenis agar terus berkesinambungan.

Selain itu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) merupakan organisasi kader dan organisasi perjuangan yang bertujuan untuk mendidik kader bangsa yang memiliki fungsi dan peran sebagai garda terdepan dalam menyikapi berbagai macam fenomena kehidupan yang dialami bangsa Indonesia. Maka pada momentum pelantikan anggota baru kali ini kita mengusung tema “Membangkitkan Semangat Revolusioner Dengan Berlandaskan Pada Marhaenisme Sebagai Roh Perjuangan’’.

Sementara itu, Yakobus A. Amfotis dalam pidato politiknya mengungkapkan bahwa Situasi dunia hari ini diperhadapkan dengan tryple problem.

“Pandemic covid-19 sebuah bentuk nyata seluruh negara di dunia tengah mengalami salah satu persoalan semua bangsa. Fase yang berikut adalah dunia akan diperhadapkan dengan peperangan dan kelaparan oleh karena itu penting untuk kita berpikir dan bertindak secara komunal untuk memberikan resistensi pada bangsa ini dengan menjadikan Pancasila sebagai meja statis dan leicther dinamis agar tidak hanya mengkosntruksi tetapi ikut menuntut setiap perjuangan bangsa ini menuju cita-cita kolektif yang telah termaktub dalam UUD 1945 yang bersendikan pancasila.

Selain itu salah satu agenda nasional bangsa Indonesia menurut Yakobus A. Amfotis
ialah Pemilu serentak pada tahun 2024, tentunya sangat penting untuk setiap elemen ikut berpartisipasi dalam menentukan kualitas demokrasi kita sebagai specturum utama dalam mencapai tujuan bernegara kita.

“Berdasarkan data yang dirilis oleh EUI, indeks demokrasi bangsa Indonesia pada tahun 2021 menunjukan 6,7%, dimana dari sisi peringkat Indonesia menempati peringkat ke 52, kendati demikian Indonesia masih terkategorikan demoksrasi cacat, oleh sebab itu penting untuk kita kampanyekan secara kolektif dan masif pada semua homogen bangsa ini agar terus menjaga toleransi dan tidak terseret polarisasi yang berseragam identitas dan agama yang seyogahnya akan menjadi pisau untuk membela bangsa ini, tetapi melihat politik sebagai jembatan menuju sebuah demokrasi yang lebih esensial yakni demokrasi ekonomi agar mampu merekatkan berbagai macam jurang kesenjangan sosial,”katanya.

Lebih lanjut, Ketua DPC GMNI Kefamenanu mengungkapkan bahwa situasi kedaerahan Kab. TTU yang secara geografis menjadi teras perbatasan RI-RDTL, dengan memiliki keadaan geografis dan segala potensi yang dimiliki perlu didorong agar dimaksimalkan demi kemaslahatan seluruh rakyat Kab. TTU. Fakta hari ini Pemerintah Daerah Kab. TTU belum memotret secara komperhensif kekuatan yang dimiliki dalam mengakselerasi daerah ini sehingga bisa berkembang menuju arah kemajaun.

“Krisis pangan yang sudah mendekat adalah hal yang urgent, yang mesti didiskusikan oleh PEMDA TTU dan NGO untuk melahirkan satu gagasan yang bisa memampukan daerah ini bertahan terhadap krisis yang nantinya akan melanda dunia.”

Sementara itu, Ketua Persatuan Alumni GMNI Kabupaten TTU Dr. Werenfridus Taena, S. P. M. Si. Dalam sambutannya menyampaikan kepada seluruh anggota GMNI agar terus menghayati dan menggali lebih dalam niliai- nilai Marhaenisme.

Selain itu Wakil Rektor 1 Unimor yang saat ini menjabat sebagai Ketua PA GMNI TTU berpesan kepada semua aktivis agar jangan hanya mau memimpimpin tetapi juga harus dipimpin.

Laporan : Freedom

Tinggalkan Balasan