Disnaker Jember Serahkan Puluhan Tenaga Kerja Ke Perusahaan, 10 Diantaranya Tenaga Kompeten
JEMBER,publiknusantara.com – Kolaborasi DPC Hillsi, WCT dan Disnaker Jember untuk mewujudkan tenaga kompeten, tenaga tehnis yang spesifik.
Suprihandoko kepala dinas Tenaga Kerja kabupaten Jember mengatakan dinas tenaga kerja akan memenuhi permintaan perusahaan untuk menyiapkan tenaga kompetensi yang di butuhkan investor maupun perusahaan.
Kepada media ini Suprihandoko mengatakan maksud dan tujuannya agar perusahaan , investor tidak susah lagi mencari tenaga kompeten , tenaga tehnis yang spesifik sehingga secara otomatis angka pengangguran di Jember semakin berkurang.
“Kami siapkan agar perusahaan mampu menyerap tenaga kerja di Jember, sehingga pengangguran di kabupaten Jember akan terserap atau dengan terobosan ini mampu mengurangi angka pengangguran,”ucap Supri. 9 Mai 2024.
Ia menjelaskan , terdapat 10 orang operator Forklift yang diserahkan ke manajemen perusahaan untuk melanjutkan proses pemagangan dengan praktek langsung lapangan.
“Mereka 10 akan magang selama 3 bulan , mereka kita pantau, kita lakukan pendampingan yang kemudian sesuai skill dan lolos kualifikasi sehingga bisa memiliki sertifikat Surat Izin Operator (SIO) dan menjadi karyawan tetap di perusahaan ini dengan Upah Minimun Regional (UMR) dan jaminan sosial ketenagakerjaan bisa terpenuhi,”jelasnya.
Ia optimis kerjasama pemerintah dengan swasta akan terus di lakukan agar kolaborasi, akselerasi dan sinergi terus berjalan.
Pada kesempatan itu Suprihandoko juga menjelaskan bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dengan Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (HILLSI).
Ia mengatakan pada waktu yang sama Disnaker menyerahkan 80 personil operator produksi khusus produk ripair kepada Wijaya Cahaya Timber (WCT) perusahaan eksportir kayu lapis.
“Butuh sekitar 200 orang personil , akan tetapi masih bisa terpenuhi sekitar 80 personil mungkin nanti bisa menyusul untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Dan ini tidak membutuhkan ijazah terlalu tinggi, bahkan tidak berijazahpun juga bisa asal memiliki skill dan memiliki kemampuan untuk bekerja, akan tetapi selama 3 bulan mereka akan di upah harian lepas yang di proyeksikan sekitar 90 ribuan perhari,”jelasnya.
Suprihandoko berharap kedepan akan terus berupaya agar pencari kerja segera menemukan solusi untuk segera bekerja, hal ini merupakan terobosan baru yang belum pernah dilakukan semoga sinergi, kolaborasi dan akselerasi terus tetap berjalan dengan Hillsi.
Laporan : Mujianto