JEMBER — PN, Bupati Jember dr Hj Faida, MMR, menggelar hajatan manten di Pendopo Wahyawibawagraha , Faida mantu bukan menikahkan putranya atau putrinya tetapi menikahkan 836 pasangan suami istri ( pasutri ) warga kabupaten Jember yang sebagian besar ikut sidang itsbat 1.000 orang yang tercatat dalam Musium Rekor Indonesia ( MURI ).
Resepsi pernikahan itu dilaksanakan secara daring dan luring ( live ) tersebar di 31 kecamatan di pimpin langsung oleh Bupati Jember . Sabtu (19 /9/ 2020 )
Faida Mengungkapkan ” Hari ini spesial sekali karena Bupati mantu 1000 pasang”. Pada akhir Bulan Agustus 2020 dilangsungkan 1000 sidang itsbat bagi pasutri yang pernikahannya belum disahkan oleh negara. Sebagai tindak lanjut, diserahkan secara gratis buku nikah dan juga akta nikah ( pasutri non Muslim ).
” imbuhnya
Asir warga Desa Curah Kalong Kabupaten Jember Jawa Timur pasangan yang sudah menikah sejak tahun 1965 usianya sudah 75 tahun, baru hari ini memiliki buku nikah dan buku nikah tersebut di serahkan langsung oleh Bupati Jember dr Faida MMR , Pasangan termuda non muslim , Maryono (30) dengan Sisilia (30) menerima akta pernikahan itu juga penyerahannya langsung oleh Bupati .
Bupati Jember dr Faida MMR, menegaskan bahwa pengurusan buku nikah dan akta nikah merupakan pemenuhan hak sipil warga negara. Manakala tidak memilikinya maka anak yang terlahir bukanlah anak papa mama tetapi hanya anak mama. Faida menyebut hal ini dalam upaya membentuk rumah tangga tangguh. Status rumah tangganya jelas demikian pula harta kekayaan yang didapat selama pernikahan memiliki kekuatan hukum. “Setiap keluarga berhak melengkapi berkas Kependudukannya dan program ini akan terus berlanjut ke masa yang akan datang sehingga semua warga Jember bisa mempunyai buku nikah atau akta nikah dan tercatat di Kantor Urusan Agama .
Secara khusus Bupati berterima kasih kepada kantor kementerian agama, pengadilan agama dan dinas kependudukan dan catatan sipil. Sinergi ketiga instansi membuahkan hasil yang baik demi kesejahteraan warga Jember. Data yang masuk sebenarnya ada 15 pasang tetapi yang siap menerima kali ini ada 10 pasangan Suami Istri non muslim .
Bagi pasutri non muslim yang belum mencatatkan pernikahannya untuk segera datang ke kantornya. “Kami sarankan kerjasama dengan pemuka agama baik di gereja atau di Kemenag .
Laporan : Mujianto