Baru Hitungan Bulan Jalan Rabat Beton Kelurahan Sungai Saren Telah Banyak Keretakan dan Patahan
Tanjab Barat, Publiknusantara.com – Sungguh miris, baru hitungan bulan jalan 4 rambat beton Kelurahan Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam telah mengalami banyak retakan dan patahan diduga karena kurangnya kualitas. Kerusakan tersebut terlihat jelas saat tim media turun kelokasi untuk menjalankan tupoksinya sebagai kontrol sosial pada Kamis (28/11).
Selain banyaknya terdapat Keretakan dan patahan telah terlihat juga pasir dan batuan karena terkelupasnya coran atas yang diduga hanya di aci dengan semen.
Seorang warga yang kebetulan lewat, saat ditanya mengatakan bahwa jalan tersebut baru selesai dikerjakan, “baru selesai bang jalan ni, tapi itu lah, seperti yang ditengak banyak uang yang retak,” ujarnya dengan logak daerah yang kental.
Diketahui dari papan informasis yang ada dilokasi bahwasanya pekerjaan tersebut dananya bersumber dari DAK Kelurahan Sungai Saren dengan nominal Rp. 114.000.000,- tanpa rincian volume bangunan yang hanya ditulis 76 meter.
Advertisments
Hal ini mengindikasikan tidak adanya keterbukaan informasi kepada masyarakat dan disinyalir mengangkangi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008.
Sampai berita ini diterbitkan pihak pelaksana maupun pihak Kelurahan Sungai Saren belum dapat dihubungi. Atas kejadian ini diharapkan pihak Inspektorat Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan pihak Aparat Penegak Hukum agar segera turun kelokasi dan mengaudit Kelurahan Sungai Saren.
Perlu diketahui juga lokasi pekerjaan tidak terdapat rumah warga, dan tidak terdapat aktivitas yang dapat menyebabkan kerusakan jalan. (Den/Tim)
Baru Hitungan Bulan, Jalan Rabat Beton Kelurahan Sungai Saren Telah Banyak Keretakan dan Patahan
Tanjab Barat – Kondisi jalan rabat beton di Kelurahan Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, memprihatinkan. Baru hitungan bulan selesai dibangun, jalan tersebut kini sudah dipenuhi retakan dan patahan yang diduga akibat rendahnya kualitas pekerjaan.
Saat tim media mengunjungi lokasi pada Kamis (28/11), kerusakan terlihat nyata. Retakan dan patahan memenuhi permukaan jalan, bahkan lapisan cor atasnya tampak mengelupas, meninggalkan pasir dan batuan yang terpapar. Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa pengerjaan hanya menggunakan lapisan semen tipis tanpa penguatan yang memadai.
Seorang warga yang melintas mengungkapkan kekesalannya. “Baru selesai bang jalan ini, tapi lihatlah, sudah banyak yang retak. Sayang sekali uang yang dikeluarkan,” ujarnya dengan logat daerah yang kental.
Informasi di papan proyek menunjukkan bahwa pembangunan ini dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Kelurahan Sungai Saren dengan anggaran sebesar Rp114 juta. Namun, rincian volume proyek hanya mencantumkan panjang jalan 76 meter tanpa detail lebih lanjut. Hal ini memunculkan tanda tanya terkait transparansi pengerjaan, yang disinyalir melanggar Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) Nomor 14 Tahun 2008.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek dan Kelurahan Sungai Saren belum dapat dimintai keterangan. Warga dan pemerhati pembangunan mendesak agar Inspektorat Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta Aparat Penegak Hukum segera turun tangan untuk melakukan audit mendalam terhadap proyek tersebut.
Lebih lanjut, lokasi proyek diketahui berada di kawasan yang minim aktivitas penduduk, sehingga kecil kemungkinan kerusakan disebabkan oleh beban lalu lintas. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa masalah utama terletak pada kualitas pengerjaan.
Kasus ini menjadi sorotan, mengingat besarnya dana yang digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur yang seharusnya memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. (Den/Tim)