Apes, Diujung Jabatannya, Karna Tersandung Skandal Korupsi
SITUBONDO,Publiknusantara.com – Bupati Situbondo Karna Suswandi, bakal mengalami ganjalan cukup berat, meraih ambisinya menjabat dua periode di Pilkada 2024 mendatang. Sebab di akhir masa jabatannya, Karna tersandung dugaan korupsi.
Tak tanggung, korupsi yang menjerat Bupati Karna ditangani langsung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu terkuak setelah beredar surat elektronik KPK, tertuju Kepala Kantor Pertanahan Bondowoso, untuk melacak aset milik Karna dan keluarganya di Kabupaten Bondowoso.
Surat KPK Nomer : R/4008/ATR.02.01/26/08/2024, itu menegaskan bahwa Karna Suswandi selaku Bupati Situbondo, telah berstatus tersangka. Tidak hanya Karna, anak buahnya yang menjabat PPK / Kabid PUPP Kabupaten Situbondo, Eko Prionggo Jati, juga berstatus tersangka KPK.
Surat KPK yang terlanjut viral tersebut, sempat menimbulkan reaksi berbagai pihak di Situbondo. Namun sayang, Bupati Karna saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di sela-sela kegiatannya, saat menghadiri acara Festival di Alun-alun Situbondo, Sabtu (24/8/2024) kemarin, dirinya enggan memberikan klarifikasi. Bahkan Karna terkesan menghindari awak media, yang berusaha menemuinya.
Sikap Bupati Karna yang demikian, memantik reaksi masyarakat Situbondo supaya KPK segera menangkap Karna. Mereka tambah yakin bahwa Karna terlibat korupsi, yang saat ini kasusnya sedang ditangani KPK.
Bukan hanya segelintir orang, melainkan ribuan masyarakat Situbondo menggelar aksi demonstrasi di Kecamatan Arjasa Situbondo. Mereka menggelar longmarch, sembari orasi seruan meminta KPK menangkap Karna.
Aksi demonstrasi ribuan masa itu, sampai membuat macet jalur pantura yang menghubungkan Situbondo – Banyuwangi, di Senin (26/8/2024) siang. Baliho tergambar foto Karna dengan mata yang ditutupi layaknya penjahat kelas kakap, juga diarak masa aksi.
Seorang peserta aksi dari Kalibagor, Dedi mengatakan peserta demo meminta KPK Tangkap Karna, diperkirakan mencapai 10 ribu. “10 ribu ada ini Mas, kita mendesak Bupati Situbondo Karna Suswandi ditangkap,” tegasnya.
Kata Dedi, dirinya dan sejumlah warga Situbondo yang lain, tergerak menggelar seruan tangkap Karna, tak lain bagian dari kepeduliannya terhadap tanah kelahiran. Masyarakat Situbondo tidak menginginkan ada pemimpin yang koruptif dibiarkan begitu saja. “Situbondo kota santri, harus bebas dari korupsi,” tegasnya.
Laporan : Haris