AMPAN NTB, MENOLAK DENGAN TEGAS PEMBAGUNAN KERETA GANTUNG NTB KARNA DI NILAI MERUSAK LINGKUNGAN HIDUP
Nusa Tenggara Barat, PN – Rencana pembangunan kereta gantung dari Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), mendapatkan respons tegas dari Asosiasi Masayarakat Pedalaman (AMPAN NTB) . Pasalnya, pembangunan kereta gantung ke depannya dianggap merusak ekosistem di kawasan tersebut.
Muhammad Hatta, SH Kabit Lingkungan Hidup Dan Tata Ruang (AMPAN NTB) menilai, jika pembangunan kereta gantung ini direalisasikan maka sebagian besar hutan akan rusak akibat alih fungsi.
“Kajian terhadap dampak yang akan ditimbulkan harus betul-betul dilakukan secara matang,” katanya, Senin (30/4/22).
Meski kereta gantung berada di atas hutan, namun dampak ke depannya akan sangat besar bagi kerusakan kawasan hutan.
Menurutnya, tidak menututup kemungkinan setelah kereta gantung jadi maka akan diikuti pembangunan lainnya seperti villa, restoran, dan fasilitas penunjang lainnya.
” Tentunya pembangunan yang ada akan sangat merusak ekosistem dan berdampak terhadap terjadinya bencana alam ” Ujarnya.
Untuk itu, dia mengingatkan kepada para pemangku kebijakan untuk selektif dalam memberi izin demi keberlangsungan kehidupan di muka bumi ini.
Hatta, Prihatin dengan keadaan alam ini. Di mana, bencana sering terjadi akibat ulah manusia itu sendiri yang tidak bisa menjaga alam.”Mari kita belajar dari daerah wisata Batu Malang yang dalam setahun bisa digempur banjir berulang kali,” Ucapnya.
Dia menegaskan bahwa Ampan NTB harus bersuara dengan tegas menolak pembangun kereta Gantung Proyek Pemprov ini ” Jika pembangunan tersebut terjadi maka akan menyebabkan kerusakan bagi lingkungan, maka kami sangat tidak setuju,” tegasnya Dia
Laporan: Hd Khad