Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Kuasa Hukum Susanto SH MH dan Rekan Ucapkan Apresiasi Kepada Polres OKU Atas gerak cepat tangani kasus persetubuhan anak Di bawah umur

Posted on Juni 23, 2022Juni 23, 2022 by

OKU, PN – Selaku Kuasa Hukum Kasus persetubuhan anak di bawah umur yang terjadi di wilayah Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mengapresiasi kepada pihak kepolisian Polres OKU, yang telah mengamankan tersangka yang diduga telah melakukan persetubuhan terhadap anak di bawah umur.

Adapun didalam Surat Kuasa Tim Kuasa Hukum korban terdiri dari Susanto S.H.,M.H., Chairul Nopriansyah S.H.,M.H., Khair Sya’ban Oktorudy S.H., Amirullah, S.H., dan Arif Alfajri, S.H., menyampaikan ucapan terima kasihnya serta apresiasi kepada pihak kepolisian Polres OKU, yang telah bergerak cepat melakukan penangkapan terhadap tersangka yang diduga telah melakukan persetubuhan anak di bawah umur pada hari Kamis (22 Juni 2022) sekitar pukul 23.00 wib. Hal ini di sampaikan oleh Susanto S.H.,M.H., dan di dampingi Chairul Nopriansyah S.H.,M.H., serta Khair Sya’ban Oktorudy S.H., pada saat Jumpa Pers di Kantor Hukum Moenzar Law Firm atau tepatnya disamping Hotel Gran Zuri baturaja.
( Kamis 23/6/22 ).

“Kami menerima Surat Kuasa dari orang tua korban, dan korban sendiri berinisial O, yang mana bedasarkan dari keterangan tersebut bahwa korban telah disetubuhi oleh tersangka yang berinisal RA yang tinggal di wilayah Kabupaten OKU ,”

Dikatakan Susanto, dengan adanya keterangan dari orang tua korban, kami selaku Kuasa Hukum mendampingi orang tua korban untuk melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian Kabupaten OKU pada tanggal 6 juni 2022 dengan nomor laporan :STTP/86/VI/2022/SPKT

“Alhamdulillah pada saat itu laporan langsung di terima dari pihak kepolisian Polres OKU, dan langsung dilakukan proses oleh pihak kepolisian, dan pada malam kamis (22/06) pihak kepolisian langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka RA.”

Lanjut Susanto, informasi yang di dapat penangkapan terhadap tersangka RA, dipimpin langsung oleh Kanit PPA, IPDA Ahmat Astian, S.E. beserta anggota unit Reskrim PPA serta gabungan, dari unit Resmob Singa Ogan, pihak kepolisian melakukan penangkapan di kediaman tersangka RA dan tanpa ada perlawanan.

Dengan telah ditangkapnya tersangka RA, harapan dari Tim Kuasa Hukum Korban kepada pihak kepolisian Polres OKU agar perkara ini cepat dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri OKU.

Masih di tempat yang sama Chairul Nopriansyah S.H.,M.H., dan Khair Sya’ban Oktorudy S.H. menambahkan, tersangka RA yang merupakan teman akrab dari kakak ipar korban mendatangi rumah O yang berada di Kecamatan Semidang Aji, kemudian tersangka RA masuk ke dalam kamar O melalui jendela kamar korban, setelah berhasil masuk ke dalam kamar, tersangka RA yang diketahui sudah punya istri dan anak itu dengan berbagai macam bujuk rayu akhirnya berhasil menyetubuhi korban.

Chairul Nopriansyah S.H.,M.H., dan Khair Sya’ban Oktorudy S.H. menambahkan, saat tersangka RA ingin mengulangi kembali perbuatan bejatnya, baru saja tersangka RA memasuki kamar korban, aksi tersangka RA ini keburu ketahuan oleh keluarga korban, sehingga keluarga korban dengan dibantu warga sekitar menyerahkan tersangka RA ke rumah kepala desa,”

Bahwa akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh tersangka RA ini, masa depan korban hancur, dan korban mengalami trauma yang berat, dan perbuatan tersangka RA ini dapat dijerat UU NO 35 TAHUN 2014, Pasal 76D yang berbunyi Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan, memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, ” maka dari pasal diatas Ancaman hukuman Maksimal 15 tahun, dan minimal 5 tahun ” Beber Chairul Nopriansyah S.H.,M.H. juga Khair Sya’ban Oktorudy S.H. ( Red / Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme