Sesuai Anjuran Kemdikbud SDN Selodakon 02 Siap Laksanakan AKM.

Jember,PN – Upaya tingkatkan mutu pendidikan serta dorongan semangat belajar kepada siswa setingkat SD. Di harapkan kebijakan besar dalam mewujudkan tranformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia.

Sekolah harus mempersiapkan seluruh siswa untuk pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), meskipun pada pelaksanaannya nanti hanya 30 siswa dari tiap sekolah yang mengikuti AKM.

Untuk jenjang Sekolah Dasar, asesmen akan dilakukan terhadap kelas 5. Sedangkan untuk jejang SMP, SMA dan SMK, yang akan mengikuti AKM adalah kelas tengah atau kelas 2.

Turyanto Spd Kepala Sekolah SDN Selodakon 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember mengatakan , AKM adalah cara Pemerintah untuk menghapus Ujian Nasional (UN) ,”katanya saat ditemui wartawan di ruang kelas.

Ia menambahkan bahwa , Asesmen Kompetensi Minimum ( AKM ) Asesmen Nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

“Sesuai data dari Kemendikbud , Alhamdulillah untuk SDN Selodakon 02 Kecamatan Tanggul ada 30 peserta dari Kelas V yang terpilih untuk mengikuti AKM,yakni 30 peserta inti dan 5 peserta cadangan,”ucap Turyanto. Sabtu 13 November 2021.

Ia menambahkan bahwa nantinya ada dua tahapan dalam pelaksanaanya , artinya secara bergantian dengan masing-masing mendapatkan dua sesi ,yakni sesi Literasi dan sesi Numerasi.

“Ada dua materi , yaitu Literasi atau baca tulis dan numerasi atau ilmu pasti yang akan menjadi soal bagi peserta AKM,”imbuhnya.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa SDN Selodakon 02 jauh sebelum AKM Komputer dan Laptop sudah ada sehingga tidak ada kendala untuk pelaksanaan hal itu.

Turyanto berharap , kepada siswa peserta tidak menjadikan mereka bangga ketika ikut , tapi menjadi tanggung jawab , serta menjadi wakil dari anak siswa lainya yang tidak bisa ikut jadi peserta AKM, dan terpenting lagi menjaga nama baik sekolah .

Sementara itu ,salah satu orang tua siswa menanggapi bahwa , sangat setuju dengan adanya AKM , artinya memperkenalkan anak-anak ke dunia digital .

“Setuju sekali , mengingat sekarang sudah era digital, yang mana internet sudah menjadi kebutuhan primer , sehingga di butuhkan kolaborasi, sinergi dan akselerasi , kesepahaman antara Guru dan wali murid,”tutur Muji salah satu orang tua dari peserta yang bernama Mohammad Nauval .

Ia berharap , kepada semua orang tua siswa , juga siswanya untuk tetap menjaga Prokes, contohnya dengan rajin mencuci tangan dan pakai Masker.

Laporan : Mujianto

Tinggalkan Balasan