Bertajuk,”Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19,”Mahasiswa FEB Dituntut Berikan Tips Market
Jember,PN – Kabupaten Jember Jawa Timur adalah wilayah yang berada di lereng Pegunungan Argopuro .Kabupaten Jember tepat membentang ke arah selatan sampai ke Samudera Indonesia dengan topografinya yang beragam mulai dataran rendah hingga dataran tinggi, sehingga memiliki potensi untuk ditanami bermacam jenis tanaman pangan dan holtikultura maupun perkebunan, termasuk di antaranya kopi dan kakao.
Dalam konteks regional, Kabupaten Jember mempunyai kedudukan dan peran yang strategis sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang meliputi Wilayah Hinterland yaitu Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo. Secara administratif, wilayah Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan di sebelah Utara Kabupaten Probolinggo, di sebelah barat Kabupaten Lumajang ,di sebelah timur Kabupaten Banyuwangi , dan di sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.
Tak sedikit infestor baik lokal maupun mancanegara yang mengintip akan kekayaan alam Jember , selain kekayaan alam yang sudah di kenal dunia . kabupaten Jember mampu menjadi daya saing di sektor pertanian diantaranya Tembakaunya , hingga kini kabupaten Jember masih tetap di juluki kota cerutu kelas dunia.
Selain tembakau kabupaten Jember terkenal akan kopinya , yang mana produksi kopi kabupaten Jember mampu berdaya saing tinggi di kelasnya , hingga kini produksi kopi kabupaten Jember menjadi sektor perputaran ekonomi nasional.
Sebut saja di Dusun Tegal Paron Desa Selodakon Kecamatan Tanggul salah satu desa penghasil kopi yang di galakkan oleh masyarakat lokal setempat . mampu menghasilkan produk kopi olahan kelas nasional , dan menduduki kelas market hingga ke luar pulau.
Kali ini Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( FEB ) Kabupaten Jember melaksanakan kegiatan KKN di dusun Tegal Paron Desa Selodakon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember beberapa waktu lalu dari hasil penelusurannya bahwa,
Tanah milik Perum Perhutani yang membentang di lereng gunung Argopuro tepatnya di desa tersebut dijadikan aktivitas masyarakat sekitar sebagai sumber mata pencaharian dengan bercocok tanam yaitu kopi dan jagung .
Kali ini Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( FEB ) Kabupaten Jember melaksanakan KKN dengan memilih tema ,” Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19,” dalam tema tersebut Mahasiswa di tuntut harus mampu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di tengah Pandemi covid 19.
Adapun mitra yang dituju yaitu salah satu UMKM yang memproduksi Kopi Bubuk yaitu ibu Lilik warga dusun Tegal Paron Desa Selodakon .
Saat di temui Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( FEB ) Kabupaten Jember di tempat usahanya ibu Lilik menceritakan bahwa , usaha pengelohan kopi bubuk itu ia rintis sekitar empat tahun lalu, dengan usaha yang ia rintis dengan harapan mampu mendongkrak perekonomian petani kopi di sekitarnya dan mampu meningkatkan nilai penjualan,”ungkap ibu Lilik yang juga sebagai guru di salah satu lembaga madrasah di sekitar rumahnya.
Lebih jauh ibu Lilik menambahkan situasi Pandemi saat ini sangat terdampak kepada usahanya , diantaranya penurunan jumlah produksi, hingga penurunan omset .
,”Ia tidak seperti biasanya , jumlah permintaan kopi bubuk di mas Pandemi ini sangat berkurang sekali , jumlah produksi berkurang otomatis omsetpun menurun sekitar 20 hingga 30 % ,”beber ibu Lilik kepada Mahasiswa .
Ia berharap dengan adanya KKN Back to village yang di gagas oleh Dimas asal Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( FEB ) Kabupaten Jember , membantu permasalahan yang ia alami.
,”ia saya berharap kepada adek-adek mahasiswa bisa membantu permasalahan saya , artinya membantu memasarkan produk kami baik melalui media sosial atau melalui outlet-outlet atau juga BUMDES dengan harapan mampu meningkatkan perekonomian petani Kopi,” harap Lilik.
Menanggapi hal itu Mahasiswa sala Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu berencana akan mengadakan pelatihan market yang mudah di pahami oleh petani kopi dan pelaku UMKM , diantaranya akan melakukan digital marketing dan pencatatan akuntansi , menurutnya pelatihan yang butuhkan saat Pandemi adalah digital marketing ,” kata Dimas Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi semester 7
Laporan : Mujianto