Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Moh. Husni Thamrin bersama pimpinan Pansus DPRD Jember

Bawaslu dan KPU Jember Dinilai Contemp Of Parliament, Pansus Didesak Minta Bantuan Polisi Panggil Paksa 

Posted on November 7, 2024November 7, 2024 by Red

 

JEMBER,publiknusantara.com – Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan kepala bupati dan wakil bupati Jember yang terbentuk, Jum’at (1/11/2024) lalu terus tancap gas. Hanya berselang tiga hari usai terbentuk, Pansus tercatat banyak menerima aduan dari berbagai elemen masyarakat. Menurut ketua Pansus Ardhi Pujo Prabowo, memulai melakukan pemeriksaan berdasarkan surat aduan masuk, “hingga hari Kamis (7/11) ini setidaknya sudah 7 elemen pihak terkait yang sudah dipanggil untuk diminta keterangannya”, “dari unsur masyarakat, penyelenggara pemilu dan OPD”, ujarnya.

BACA JUGA : Lawan Judi Online, Ketua Projo Tanjab Barat Sampaikan Maklumat Projo

 
Dari informasi yang diterima media, proses dengar pendapat terhadap elemen masyarakat berjalan lancer, “tetapi saat dengar pendapat dengan penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu seperti ada pembangkangan”, tambah Ardhi.

Dari pantauan media ini, saat akan meminta keterangan KPU Jember, “komisioner KPU menolak diambil sumpahnya sebelum dilakukan permintaan keterangan”, “diambil sumpahnya untuk menjamin komisioner KPU memberikan keterangan jujur, tapi mereka menolak dengan dalil sudah pernah bersumpah saat dilantik sebagai anggota KPU”, terangnya.

BACA JUGA : Bawaslu RI Digugat 2 Rupiah,PN Jember Menilai Surat Kuasa Bawaslu Tidak Memenuhi Syarat

 
Pembangkangan juga dilakukan Bawaslu Jember, Rabu (6/11) kendati Bawaslu mengirimkan surat penjadwalan ulang karena ada kegiatan lain.

Namun saat dijadwal untuk kedua kalinya, Kamis (7/11) Bawaslu kembali mangkir tanpa alasan. Jika pada panggilan pertama mangkir, karena pimpinan Bawaslu hari itu sedang menghadiri sidang sebagai tergugat bersama Bawaslu RI di Pengadilan Negeri Jember yang digugat oleh praktisi hukum Moh. Husni Thamrin.

Bawaslu diseret ke pengadilan dengan tuduhan merugikan hak-hak konstitusional penggugat dan diminta membayar kerugian imateriil sebesar 2 rupiah dan dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum.

BACA JUGA : KPU OKU Gelar Debat Kandidat Berjalan Dengan Khidmat

 
Setelah mangkir untuk kedua kalinya, Ardhi menyatakan pimpinan Pansus kembali akan mengirimkan panggilan ketiga.

Sementara itu saat diminta pendapatnya terkait pembangkangan KPU dan Bawaslu Jember, Thamrin yang juga pelapor netralitas ASN dan dugaan pemalsuan tandatangan Surat Keputusan Sekretaris KPU Jember Nomor 428 Tahun 2024 tentang Penetapan Tim Perumus Debat Publik pada pemilihan bupati dan wakil bupati Jember tahun 2024 menyatakan kedua penyelenggara pemilu telah melecehkan lembaga legislative.

“Pendapat saya, kedua penyelenggara dan pengawas pemilu itu telah melecehkan Pansus DPRD Jember, yang secara konstitusional berwenang melakukan penyelidikan atau meminta keterangan terhadap penggunaan anggaran yang berasal dari APBD, apabila terhadap penggunaan yang diduga ada penyimpangan”, ujarnya. “dana KPU dan Bawaslu berasal dari APBD, pembangkangan tidak mau di sumpah atau mangkir dari panggilan Pansus tidak hanya bentuk menghalang-halangi tugas Pansus, tapi juga bentuk pelecehan parlemen atau contemp of parliament.

 
Menurutnya, agar Pansus terjaga marwahnya, Thamrin mendesak Pansus untuk memanggil Bawaslu ketiga kalinya, agar pimpinan Pansus berkordinasi dan meminta bantuan aparat kepolisian untuk memanggil paksa.

“dulu ada dalam pasal undang-undang tentang MD3 yang menyebutkan DPR dapat meminta bantuan kepolisian untuk memanggil pihak yang sengaja tidak mau datang memenuhi panggilan dewan, tapi pasal itu dibatalkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi”, “tetapi untuk menjaga marwah dewan, ada baiknya jika berkordinasi dengan aparat kepolisian untuk memaksa Bawaslu atau KPU patuhi panggilan pansus”. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme