Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Safari Politik Pasangan JADI: Merajut Harapan Baru untuk Ogan Komering Ilir

Posted on Oktober 4, 2024Oktober 4, 2024 by

OKI , PN – Dalam rangkaian kampanye Pilkada serentak, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, HM Dja’far Shodiq-Abdi Yanto, SH, MH, terus melakukan safari politik ke berbagai wilayah. Paslon JADI menyapa masyarakat SP 1 hingga SP 3, Kecamatan Teluk Gelam yang terpusat di Kediaman tokoh masyarakat Nyoman Warsayasa, Desa Harapan Jaya (Rabu (3/10/2024).

Bagi pasangan JADI, kampanye ini adalah kesempatan emas untuk menyerap aspirasi warga sekaligus memaparkan program prioritas yang mereka tawarkan sebagai solusi bagi Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Ketua Tim Pemenangan JADI, Juni Alpansuri, dalam orasinya menekankan bahwa antusiasme warga yang hadir di acara tersebut adalah bukti jelas adanya kerinduan akan perubahan. Menurutnya, Paslon JADI bukan hanya sekadar alternatif di antara calon lain, melainkan pilihan paling tepat berdasarkan pengalaman dan kompetensi.

“Memilih pemimpin itu bukan seperti memilih kontes bujang gadis. Ini bukan soal tampang, tapi soal kemampuan dan pengalaman. Tanpa kedua hal ini, kepemimpinan akan pincang,” tegasnya.

Ia melanjutkan bahwa baik Shodiq maupun Abdi Yanto adalah figur yang memiliki rekam jejak kepemimpinan yang mumpuni di bidangnya masing-masing.

“Pilihlah pasangan yang berpengalaman, berkomitmen, dan mampu membawa perubahan nyata. JADI adalah pilihan untuk masa depan Ogan Komering Ilir yang lebih baik,” imbuhnya

Sambung dia, HM Dja’far Shodiq berpengalaman sebagai wakil Bupati, sementara Abdi Yanto telah lama berkecimpung di dunia legislatif dan menjadi Ketua DPRD OKI. Keduanya juga memegang peran penting di partai politik, sehingga paham betul bagaimana mengelola pemerintahan dengan baik. “Mereka tidak datang dengan janji kosong, tapi dengan bukti konkret pengalaman dan kemampuan yang sudah teruji,” tambah Alpansuri.

Lintas Timur dan Pantai Timur merupakan salah satu alasan penting mengapa masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir harus memilih pasangan JADI adalah karena mereka mewakili dua wilayah besar yang sangat penting bagi daerah ini: Lintas Timur dan Pantai Timur. Alpansuri mengatakan, hal ini bukan hanya soal wilayah, tetapi juga soal kepentingan strategis masyarakat yang ada di dua kawasan tersebut.

“Dengan pengalaman dan keterikatan mereka di kedua wilayah ini, JADI adalah pasangan yang mampu mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan masyarakat luas di Ogan Komering Ilir,” tegas Alpansuri.

Hal menarik bila mencermati kehadiran sesepuh dan tokoh masyarakat Kayuagung Haji Comrie Maison Sidakersa. Dimana ia dikenal sebagai pendukung Bupati OKI H Ishak Mekki pada masanya.

Menurut pandangan Comrie, sosok HM Dja’far Shodiq yang Religius, Sederhana dan Merakyat dengan tidak membedakan disebutnya berpikiran rasional yang tidak membedakan Suku, Agama, dan Ras,
“Berbagai pertimbangan dengan melihat visi dan misi serta program JADI. Kami yakin kedua pemimpin ini akan bekerja dengan amanah. Sudah tepat kalau kita bersama memilih pasangan JADI,” ucapnya bersemangat.

Sementara itu, HM Dja’far Shodiq menyampaikan refleksi mendalam tentang perjalanan hidup dan kariernya. Ia berbicara dengan penuh kerendahan hati tentang bagaimana berbagai pengalaman, mulai dari menjadi tukang ojek hingga pernah menjabat bupati, dimana menurut dia, telah mengajarka banyak hal tentang kehidupan dan pelayanan masyarakat.

“Pengalaman itu adalah guru terbaik, bukan hanya bagi saya pribadi, tapi juga dalam memahami kebutuhan dan keluhan masyarakat. Dengan latar belakang ini, saya tahu betul apa yang dibutuhkan masyarakat Ogan Komering Ilir untuk mencapai perubahan yang lebih baik,” jelas Shodiq.

Menurutnya, pengabdian adalah panggilan yang harus dijawab dengan kerja nyata. “Kami berdua berkomitmen untuk membawa perubahan yang nyata, bukan hanya janji, tetapi tindakan konkret bagi masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir,” tambahnya.

Shodiq menegaskan bahwa kebijakan yang akan mereka ambil sebagai bupati dan wakil bupati nantinya selalu akan berpihak pada kepentingan rakyat banyak, terutama dalam bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. “Kami ingin membuat jalan lebih baik, fasilitas kesehatan lebih mudah diakses, dan pendidikan yang berkualitas untuk anak-anak kita. Ini adalah prioritas utama kami,” tegasnya.

Seolah menjawab takdir dengan keyakinan, Shodiq juga mengaitkan perjalanan politiknya dengan meyakinkan takdir telah mengarahkan langkahnya menuju kepemimpinan ini.

Diungkapkan Shodiq, pada periode sebelumnya, ia berpasangan dengan Iskandar dan dikenal dengan sebutan ISO (Iskandar-Shodiq), yang dalam bahasa Jawa berarti “bisa”. Kini, bersama Abdi Yanto, mereka dikenal dengan sebutan JADI, yang berarti terwujud atau menjadi kenyataan.

“Dalam bahasa Jawa, ISO berarti bisa. Dan sekarang, kami berpasangan dengan Abdi Yanto dengan sebutan JADI. Jadi, bisa disimpulkan: ISO JADI Bupati. Ini adalah isyarat kuat bahwa kami berdua adalah pilihan yang tepat untuk membawa perubahan,” kata Shodiq setengah berkelakar, namun penuh keyakinan.

Ia berharap para pendukung pasangan ISO di masa lalu dapat melihat keberlanjutan perjuangan ini dan beralih mendukung pasangan JADI. “Mari kita satukan kekuatan. Pendukung ISO, mari kita rangkai ISO JADI. Mudah-mudahan, dengan izin Allah dan dukungan masyarakat, kami dapat menjadi pemimpin yang membawa kemajuan bagi kabupaten ini,” ajaknya.

Di penghujung, Shodiq juga mengingatkan kepada tim pemenangan dan relawan untuk menyampaikan ke khalayak umum agar tidak mudah memberikan dokumen kependudukan baik berupa Kartu Tanda Pengenal maupun Kartu Keluarga dan sejenisnya. Ia mengaku khawatir, pendataan seperti itu akan disalahgunakan, terutama digunakan sebagai bukti dukungan dengan imbalan sejumlah uang,

“Masyarakat diberikan edukasi jangan terpengaruh dengan iming-iming sejumlah uang. Apalagi sampai menyerahkan KTP atau Kartu Keluarga. Hal ini beresiko disalahgunakan. Terlebih di masa pilkada seperti sekarang,” tandasnya ( Angga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme