Anggota DPRD Jatim Komisi E Sosialisasi Raperda Tentang Seni Budaya
Jember,PN – Budaya lokal yang saat ini menjadi tradisi di masyarakat , peran serta dorongan pemerintah sangat lah penting dalam membantu melestarikan seni budaya.Hal itu di sampaikan oleh KH. Anshori Maksum Pengasuh Pon – Pes An – nuriyah Songon Pondok Joyo Semboro Jember dalam sambutannya menyampaikan bahwa Allohul Jamiil Yuhibbul Jamaal.
“Seni budaya Islam di Nusantara berakulturasi dengan nilai nailai lokal. Misal Seni Budaya dibaca dengan himmat maka akan sangat menarik,”ucapnya.
Ia mengatakan bahwa seni budaya di Jawa Timur memang sangat lekat dengan nilai nilai relegiusitas karena penganut mayoritas Muslim di Jawa Timur.
“Misal seni Hadrah mashur di Jawa Timur, dulu ada Selametan Rukat ada baca suatu surat ada makanan , baca satu surat ada makanan, kebiasaan yang tidak bersumber ajaran, maka diakulturasi dengan makan kupat 41, lalu menyiapkan ingkung, ada juga tradisi tolak balak maka diakukturasi dengan sedeqah maka ada ajarannya,”terangnya.
Lanjut pengasuh Pengasuh Pon – Pes Annuriyah Songon Pondok Joyo Semboro ada juga wayang yang diakukturasi oleh Wali Songo ada Kalimatuhosodo yang sesungguhnya bersumber dari dua kalimat syahadat.
“Dalam kitab Ihyaussunnah karya KH Abdul Karim, Soal ROKAT ternyata itu sedekah yang semula semi mistis sekarang lebih agamis, seperti wage asluhu wagi dengan acara Rokat dengan mengundang 7 para pembaca alqur’an. Ada juga tradisi Lemas, jaranan, maka Islam tersampai dengan budaya. Dulu walimah tidak ada pengajian, sekarang ada pengajian karena orang suka rame meriah maka para dai menyesuaikan kebutuhan masyarakat dengan kemasan syar’i.,”terangnya.
Sementara itu anggota DPRD provinsi Jatim komisi E dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah harus memperhatikan budaya lokal , terlebih pemerintah desa yang sangat rentan berbaur dengan masyarakat,”ujar Umi Zahrok dalam sambutannya yang di hadiri sekitar 150an orang. 25/02/2023.
Hasil wawancara awak media ini dengan anggota DPRD provinsi Jatim fraksi PKB Umi Zahrok mengatakan bahwa seni budaya adalah benteng bangsa yang perlu kita lestarikan untuk mendorong peningkatan jati diri masyarakat.
“Sebenarnya masih banyak budaya lokal yang masih di lestarikan masyarakat , diantaranya Tahlilan kematian, sholawat Al-barjanji , Hadroh dan banyak lagi yang lainnya,”ucapnya.
Oleh sebab itu , kata Umi Zahrok , sangat penting peran pemerintah desa, pemerintah kecamatan hingga pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat agar tetap melestarikan seni budaya,”terangnya.
Politisi PKB itu menjelaskan bahwa peran pemerintah desa sebagai fasilitator dalam mengelola budaya , pemerintah desa harus memfasilitasi dan mendukung segala bentuk kegiatan seni budaya yang diadakan masyarakat .
“Akulturasi tradisi Islam akan dimasukkan dalam Raperda Seni Budaya Provinsi Jatim disamping situs trowulan , singosari juga makam makam para wali di Jawa Timur,”katanya.
Politisi PKB itu menjelaskan bahwa Sosialisasi Raperda di sambut baik oleh warga Nahdliyyin bahwa Raperda Seni Budaya menarik mengakomodir ragam tradisi yang berkembang selama ini.
“Misal seni hadrah, sholawat berzanji, ziarah makam para wali dengan model akukturasi budaya lama dan baru dengan berpegang kaidah Al Mukhafadatu Alal Qadimiis Shalih Aal Akhzdu Bil Jadidis Shalih.
Laporan : Mujianto .