Skip to content

publiknusantara.com

inspirasi berimbang dan pembangunan

Menu
  • Nasional
  • REDAKSI
    • Visi Dan Misi
    • SOP Wartawan
    • Kode Perilaku Jurnalis
  • Provinsi
    • SUMSEL
      • OKUS
      • OKU
      • OKUT
      • Muara Enim
      • Prabumulih
      • PALI
      • OKI
      • MUSI RAWAS
      • MUBA
    • SUMATRA UTARA
    • SUMATRA BARAT
    • KEPRI
    • BENGKULU
    • LAMPUNG
      • WAY KANAN
      • MESUJI
      • PERSAWARAN
    • KALIMANTAN BARAT
    • NUSA TENGARA BARAT
    • NUSA TENGARA TIMUR
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Pedoman Media Siber
  • HUBUNGI KAMI
  • ADVOTERIAL
  • JAWA TIMUR
    • JEMBER
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Menu

Bidhumas Polda Banten Dampingi Tim Divhumas Polri Sosialisasi Kontra Radikal di Polres Serang

Posted on November 17, 2022November 17, 2022 by Red

Serang – PN – Divisi Humas Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka kegiatan kontra radikal dengan tema “Terorisme Musuh Kita Bersama” yang dilaksanakan di Aula Polres Serang pada Kamis (17/11).

Dalam kegiatan ini, turut hadir Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri Kombes Pol Dr. Nurul Azizah, Kasubbag Berita Ropenmas Divhumas Polri AKBP Gatot Hendro Hartono, Kapolres Serang AKBP yudha Satria, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Banten AKBP Meryadi, Pejabat Utama Polres Serang, mahasiswa, tokoh agama, pemuda dan masyarakat di wilayah Kabupaten Serang.

Dalam sambutannya Kapolres Serang mengungkapkan selamat datang kepada Tim dari Divisi Humas dan tamu undangan, “Selamat datang kepada tim Divisi Humas dan para tamu undangan,” kata Yudha.

Yudha berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan seksama. “Saya harapkan para peserta dapat ikut kegiatan dengan seksama. Karena ini kesempatan yang langka tidak setiap tahun ada,” tambahnya.

Paham radikal merupakan bahaya nyata yang erat kaitannya dengan intoleran, “Intoleran berarti tidak setuju selain dengan paham yang dianut yang ujungnya pada tindakan terorisme,” jelas Yudha.

Selanjutnya, Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri mengungkapkan sosialisasi ini merupakan program dari Divisi Humas Polri yang ingin menyampaikan bahaya paham radikalisme. “Program kita adalah kontra radikal, maka generasi muda sebagai penerus bangsa harus memahami apa itu paham radikal. Dengan sosialisasi ini mari bersama-sama mengetahui apa itu paham radikal sehingga dapat mengantisipasi penyebarannya,” tambahnya.

Nurul juga mengajak seluruh pihak bersinergi dalam mencegah paham radikal, “Mari kita semua membangun bersinergi bersama mencegah jangan sampai terpapar paham radikal,” ujarnya.

Selanjutnya, selaku narasumber Muhammad Sofyan Tsauri membahas tentang terorisme dan ekstrimisme di Indonesia tidak ada batasan pendidikan bisa terjadi pada ekonomi kelas bawah hingga atas. “Fenomena radikalisme ini tidak ada batasan pendidikan bisa terjadi pada ekonomi kelas bawah hingga atas, radikalisme ini juga dilakukan sejak paud hingga perguruan tinggi dan sudah mulai masuk pada oknum TNI, Polri, ASN, BUMN serta perusahaan swasta, semuanya semakin mudah karena adanya internet,” jelas Sofyan.

Kemudian Sofyan pun mejelaskan tentang ruang radikalisme yang semakin luas semenjak adanya media sosial. “Ruang radikalisme ini bisa terjadi karena propaganda di media sosial, doktrinasi dalam kelompok, doktrinasi dalam keluarga juga doktrinasi terbuka semua dapat menyebar dan terpengaruh dengan cepat tanpa batas,” ucap Sofyan.

Karena proses penyebaran tentang radikalisme ini sangat cepat menyebar, perlu adanya strategi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya radikalisme di Indonesia khusunya di wilayah Banten. Salah satunya dengan Pancasila.

“Pencegahan terjadinya radikalisme sangat memerlukan penguatan nasionalisme dan penguatan nilai budaya. Pancasila juga menjadi benteng untuk menangkal ideologi asing karena doktrin Pancasila sangat diperlukan, generasi muda yang berpancasila akan menjadi penjaga eksistensi NKRI,” tuturnya.

Selain ideologi, peran masyarakat juga sangat penting dalam menanggulangi ideologi radikalisme.

“Peran masyarakat juga penting dalam pencegahan, penguatan kemampuan deteksi dini, dan tentunya penguatan ketahanan keluarga juga sangat dibutuhkan,” katanya.

Untuk itu Sofyan berpesan kepada seluruh generasi muda untuk menguatkan nilai nasionalisme dan fokus kepada cita-cita.

“Saya berpesan kepada generasi muda untuk kuatkan nilai-nilai nasionalisme, setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, jangan mudah terbuai oleh narasi-narasi di media sosial, belajar agama kepada orang yang tepat, keluarga adalah pondasi utama dan fokus pada cita-cita, realistis,” tutup Sofyan.

Laporan : Nurjamin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trulli
Trulli

Kategori

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Februari 2021
  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • September 2017
©2025 publiknusantara.com | Design: Newspaperly WordPress Theme