1.822 Calon Jamaah Haji Asal Jember Gagal Berangkat Tahun Ini

Jember,PN – Sejumlah 1.822 calon jemaah haji asal Kabupaten Jember gagal berangkat, hal itu di sampaikan Drs H Ahmad Tholabi ,kasi Pemberangkatan Haji dan Umroh ( PHU ) Kementerian Agama Kabupaten jember .

Hal Itu dampak atas kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang tidak menerima calon jemaah haji dari Indonesia tahun 2021 karena adanya pandemi Covid-19.

Kantor Kementrian Agama Kabupaten Jember lewat Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umroh, Drs H Ahmad Tholabi, MHI, saat di temui awak media di ruang kerjanya mengatakan bahwa dari hasil seleksi sebenarnya sudah ditetapkan 1.822 calon jemaah haji asal Jember,” katanya Selasa 8/6/2021.

Tholabi berharap para calon jemaah dapat memahami Surat KMA No.660/2021. “Sudah melewati pertimbangan dan kajian yang panjang. Hal itu lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan jemaah di samping aspek lainnya.,”tegasn Tholabi.

Terkait calon jamaah haji plus Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember tidak memiliki data untuk itu sebab pendaftarannya lewat Kantor Kemenag Provinsi Jatim , kata Tholibi .

Ia menjelaskan dari dana keseluruhan haji ada istilahnya dana pelunasan dan dana setoran awal sebesar Rp. 25.000.000,. Total dana keseluruhan Rp. 37.577.602 dana haji tahun 2020 yang rencananya berangkat tahun ini tapi dibatalkan. Sehingga yang bisa ditarik oleh calon jemaah sebesar Rp.12.577.602,-.

Jika dana ditarik seluruhnya maka statusnya bukan calon jemaah haji lagi dan namanya akan dicancel oleh Kementerian Agama ,” ungkap Tholibi .

“Terkait pasport, kanwil Provinsi Jawa Timur akan mengembalikan kepada calon jemaah haji lewat kabupaten kota sesuai dengan domisilinya masing masing ”ucap Tholabi .

Ia menjelaskan dari dana keseluruhan haji ada istilahnya dana pelunasan dan dana setoran awal sebesar Rp. 25.000.000,. Total dana keseluruhan Rp. 37.577.602 dana haji tahun 2020 yang rencananya berangkat tahun ini tapi dibatalkan. Sehingga yang bisa ditarik oleh calon jemaah sebesar Rp.12.577.602,-.

Salah seorang calon jemaah haji yang tahun ini dijadwalkan berangkat tapi dibatalkan oleh Pemerintah, Yusi, guru ngaji di Desa Selodakon Kecamatan Tanggul bisa mengerti alasan tersebut. Ia dan keluarga juga setuju sebab kesehatan dan keselamatan lebih penting .

Laporan : Mujianto

Tinggalkan Balasan